nusabali

ITDC Gelar Simulasi Evakuasi Gempa dan Tsunami

Libatkan Pedagang Pantai hingga Sopir

  • www.nusabali.com-itdc-gelar-simulasi-evakuasi-gempa-dan-tsunami

MANGUPURA, NusaBali - Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menggelar simulasi kesiapsiagaan bencana gempa bumi dan tsunami di Kawasan Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Rabu (27/4) malam. 

Simulasi melibatkan paguyuban pedagang pantai dan sopir. Simulasi digelar untuk mengetahui waktu terbaik atau golden time dalam menyelamatkan diri.

Dalam pelaksanaan simulasi melibatkan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Bali, BPBD Kabupaten Badung, Tenaga Ahli Gubernur Bali Bidang Kebencanaan, Polresta Denpasar, Polsek Kuta Selatan, Pamobvit, Polair, Koramil Kuta Selatan, seluruh akomodasi kawasan The Nusa Dua, Paguyuban Pedagang Pantai, Paguyuban Transportasi, Forum Pengurangan Risiko Bencana Tanjung Benoa, dan warga Desa Adat Bualu serta Desa Adat Peminge.

General Manager The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita menerangkan, simulasi sebagai bagian penerapan atas kajian baru yang dilaksanakan oleh BMKG, berkaitan Evacuation Golden Time dengan tujuan untuk melatih kesiapsiagaan para pekerja mulai dari pedagang, jasa transportasi, wisatawan serta stakeholder dalam mengambil sikap dan tindakan ketika menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami. "Simulasi ini adalah salah satu wujud kesiapsiagaan kami selaku pengelola kawasan dalam menghadapi bencana," ujar Ardita.


Kata Ardita, simulasi juga sebagai bentuk sosialisasi pengurangan resiko bencana dan penyelamatan diri dari potensi ancaman bencana. Para pekerja di kawasan bisa lebih peduli tentang ancaman terhadap bahaya dan meminimalisir jatuhnya korban akibat bencana. Dalam simulasi dikerahkan seluruh stakeholder sesuai perannya masing-masing. Ada 500 orang yang terlibat dalam simulasi. "Para peserta dilatih, agar dapat memahami dasar-dasar penyelamatan diri ketika terjadi bencana," ujar Ardita. 

Ditegaskan Ardita, sesuai arahan Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Bali, I Made Rentin, simulasi evakuasi ini memiliki tiga esensi utama yaitu melatih kesiapan personil, menguji ketangguhan manajemen, dan keamanan infrastruktur. Dia berharap, masyarakat memiliki kesadaran bahwa Bali berada dalam ring of fire (cincin api) potensi ancaman bencana. 

"Secara keseluruhan kegiatan ini sudah memenuhi syarat, sudah lengkap dengan adanya tim yang terlibat. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat selalu waspada dengan bencana, terutama gempa bumi dan tsunami," ungkap Ardita. dar

Komentar