nusabali

Masuk Kemarau, Buleleng Siaga Daerah Rawan Kekeringan

  • www.nusabali.com-masuk-kemarau-buleleng-siaga-daerah-rawan-kekeringan

SINGARAJA, NusaBali - Memasuki musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng memetakan sebanyak 28 desa di Buleleng masuk zona rawan kekeringan. Puluhan desa itu tersebar di 8 kecamatan wilayah Buleleng.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, Rabu (26/4) mengatakan saat ini seluruh wilayah Buleleng sudah memasuki musim kemarau. Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau di Buleleng sudah terjadi pada sejak akhir April atau awal Mei. Sedangkan puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada bulan Juni-Agustus.

“Saat ini memang sudah masuk musim kemarau, cuaca juga lebih panas dan gerah yang dipengaruhi oleh pergerakan masa udara dari Benua Australia menuju Asia,” terang Ariadi. Menurut Ariadi dari pemetaan yang dilakukan, diperkirakan tahun ini akan terjadi kemarau lebih panjang jika dibandingkan dengan kemarau-kemarau tahun sebelumnya yang dikenal dengan kemarau basah (masih ada hujan saat musim kemarau). Hal ini pun berpotensi besar membuat beberapa desa mengalami kekeringan, terutama desa-desa yang ada di dataran tinggi.


“Desa-desa yang masuk zona rawan kekeringan sesuai dengan Kajian Risiko Bencana kami, masyarakat diimbau untuk memanfaatkan sisa-sisa air hujan yang bisa ditampung, menyiapkan tempat penampungan termasuk menghemat penggunaan air bersih. Petani juga tetap berkoordinasi dengan BMKG untuk menentukan waktu tanam yang tepat, untuk menghindari gagal panen,” terang mantan Camat Gerokgak itu.

Namun dari 28 desa yang dipetakan masuk zona rawan kekeringan, BPBD Buleleng sudah menyiapkan armada untuk menyuplai air bersih, sepanjang ada permohonan dari Kantor Perbekel. Selain itu BPBD Buleleng juga berkoordinasi dengan Perumda Tirta Hita Buleleng, TNI/Polri dan PMI yang juga sudah langganan membantu suplai air bersih di daerah kekeringan. Potensi bencana pada musim kemarau yang cukup mengancam Buleleng juga ada kebakaran lahan. 

Biasanya kasus kebakaran lahan ini dipicu gesekan sampah-sampah kering. Namun untuk mengantisipasi BPBD dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Buleleng terus menghimbau masyarakat di penyangga hutan, untuk berhati-hati. Tidak membakar sampah atau membuat api di lahan kosong dan membuang puntung rokok sembarangan. 7 k23

Komentar