nusabali

Bancakan, Makan Bersama Saat Perayaan Idul Fitri di Kelurahan Kampung Singaraja

Jaga Silaturahmi dengan Keluarga Puri Buleleng

  • www.nusabali.com-bancakan-makan-bersama-saat-perayaan-idul-fitri-di-kelurahan-kampung-singaraja

SINGARAJA, NusaBali - Pemandangan sukacita nampak di Masjid Nurrahman, Kelurahan Kampung Singaraja, Kecamatan/Kabupaten Buleleng saat perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah Sabtu (22/4) lalu.

Sebanyak 5-6 orang umat duduk berhadapan dan membagi bersama hidangan nasi dan lauk pauk yang sudah disiapkan pengurus masjid. Di barisan tersebut juga ada penglingsir Puri Buleleng yang ikut serta dalam tradisi makan bersama yang disebut bancakan.

Tradisi ini digelar pengurus masjid setelah shalat Ied dan ceramah dari Khotib. Makan bersama ini pun sudah dilaksanakan sejak lama, sebagai bentuk ungkapan syukur dan menjalin tali silaturahmi tidak hanya untuk sesama umat, tetapi juga keluarga puri.

Tokoh Kampung Singaraja, Muhammad Zein Usman mengungkapkan, tradisi itu dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Fitri. Pengurus masjid pun secara khusus mengundang keluarga Puri Buleleng sebagai tamu kehormatan. Tokoh puri pun langsung berbaur ketika dijemput pengurus masjid dan menyantap hidangan bersama. Sebelumnya pengurus masjid sudah menyiapkan hidangan dan masakan secara bergotong royong.

“Bancakan ini tujuannya untuk mempererat jalinan silaturahmi dan kebersamaan kami dengan puri. Bagaimanapun kami ada di sini tidak lepas dari Raja Buleleng I Gusti Panji Sakti sekitar tahun 1587,” terang Zein.

Umat muslim yang kini ada di Kelurahan Kampung Singaraja menurut Zein dibawa oleh Raja Buleleng Panji Sakti saat menaklukkan Blambangan. Raja yang dikenal kesaktiannya ini membawa pengikut muslim dari tanah Jawa. Sebagian diantara mereka ditempatkan di Kampung Singaraja.

Mereka pun diberikan lahan untuk ditempati sebagai permukiman dan membuka usaha perdagangan. Termasuk tempat ibadah. Lokasinya tepat di sebelah selatan Puri Buleleng saat ini. Lahan permukiman termasuk lahan masjid Nurrahman adalah hadiah raja saat itu.

“Lahan tempat tinggal dan masjid ini semua hadiah dan milik puri. Baru sekitar lima tahun ini jadi hak milik. Sehingga silaturahmi kami dengan puri tetap harus terjalin,” imbuh dia.

Sementara itu Penglingsir Puri Buleleng Anak Agung Ngurah Parwata Pandji berharap jalinan silaturahmi antara puri dan umat dapat terus terjaga. Menurutnya hubungan baik umat muslim di Kampung Singaraja dengan puri sudah terbangun beribu-ribu tahun lamanya.

“Kerukunan dan toleransi ini mudah-mudahan bisa terus dipupuk dan berlanjut oleh generasi-generasi selanjutnya. Jangan sampai putus menyama braya,” pesan Anak Agung Parwata didampingi istrinya Jro Mekele Dyatmika (Ni Putu Karnadhi) dan anak sulung Anak Agung Ngurah Fajar.7 k23

Komentar