Okupansi Hunian Hotel di Gianyar 65 Persen

Untuk musim liburan Lebaran ini, Gianyar lebih favorit menjadi tujuan atraksi maupun aktivitas siang hari wisatawan.

Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gianyar, Pande Mahayana Adiyawarman atau Pande Adit mengatakan Senin (17/4).

“Hal itu karena atraksi untuk wisatawan banyak di daerah ini,”  gebernya.

Dia kemudian menyebut sejumlah atraksi atau daya tarik wisata di Gianyar, baik alam, buatan maupun kombinasi antara keduanya. Jenis- jenis atraksi Gianyar diantaranya adventure, mulai dari rafting, swing, ATV (All Terrain Vehicle) maupun kegiatan petualangan lainnya.

Selanjutnya adalah  taman satwa yang tersebar di beberapa lokasi di Gianyar. Dan tentu saja kegiatan seni budaya seperti pertunjukkan  serta aktivitas sosial budaya lainnya. Serta kegiatan makan siang atau lunch, lebih banyak dilakoni wisatawan di kawasan Gianyar.

“Lihatlah kendaraan wisatawan, pagi datang, sore atau petang balik ke selatan. Itu one day trip,” tunjuknya.

Karena itu menurutnya wisatawan khususnya wisatawan domestik masih lebih banyak menginap di hotel-hotel di kawasan Bali selatan, seperti Kuta, Canggu, Sanur, Nusa Dua dan sekitarnya.

Tanda lainnya, adalah Gianyar, khususnya di kawasan wisata Ubud, relatif lengang,  tidak macet di malam hari. Itu karena, belum banyak wisatawan yang menginap, sehingga aktivitas wisatawan di malam hari, juga tidak terlalu ramai dan padat.

Dari 60-65 persen tingkat hunian hotel di Gianyar, perbandingan 90 : 10 persen wisman. Pande Mahayana Adiyawarman, menyatakan peningkatan hunian hotel di Gianyar biasanya mengalami peningkatan pada Juni-Juli-Agustus. Hal itu berkaitan dengan adanya musim liburan di kawasan Eropa dan Australia.

“Jadi untuk sementara ini berkisar 60-65 persen. Namun demikian Gianyar  favorit bagi wisatawan untuk melakukan aktivitas dan menikmati atraksi,” jelasnya.  k17.