nusabali

Truk Pelanggar Operasional Terancam Dikandangkan

  • www.nusabali.com-truk-pelanggar-operasional-terancam-dikandangkan

NEGARA, NusaBali
Dalam masa Angkutan Lebaran tahun 2023 ini, Pemerintah turut memberlakukan pembatasan operasional truk di sejumlah jalur mudik, termasuk Jalan Umum Denpasar-Gilimanuk, Bali.

Khusus pembatasan dalam masa arus mudik, diberlakukan mulai Senin (17/4) pukul 16.00 hingga Jumat (21/4) pukul 24.00 Wita. Sementara dalam masa arus balik, pembatasan akan diberlakukan dua tahap. Tahap pertama pada Senin (24/4) pukul 00.00 hingga Rabu (26/4) pukul 08.00. Sementara tahap kedua diberlakukan pada Sabtu (29/4) pukul 00.00 hingga Selasa (2/5) pukul 08.00.

Pembatasan itu dikecualikan untuk truk yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM), bahan bakar gas (BBG), air minum dalam kemasan, ternak, hantaran pos dan uang, serta kebutuhan pokok.

Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana saat dikonfirmasi usai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Agung 2023 Polres Jembrana di Lapangan Taman Pecangakan Jembrana, Senin kemarin, mengatakan, sebelumnya telah dilakukan sosialisasi mengenai pembatasan tersebut. Dari pantauan saat ini, truk-truk sudah mulai sepi karena sudah banyak menyeberang beberapa hari sebelumnya.

Termasuk dari data pihak ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk pada H-6 Lebaran atau per Minggu (16/4) pagi hingga per Senin pagi kemarin, jumlah truk yang keluar ataupun masuk Bali sudah jauh menurun dari beberapa hari sebelumnya. “Jadi mereka sudah mengikuti apa yang menjadi imbauan pemerintah. Truk-truk sudah banyak menyeberang dalam beberapa hari terakhir ini,” ujar AKBP Dewa Juliana.

Namun jika ada yang melanggar pembatasan tersebut, AKBP Dewa Juliana mengaku, akan memberlakukan tindakan tegas. Selain ditilang, kendaraannya akan ditahan atau dikandangkan di sejumlah kantong parkir. Khusus di Jembrana sendiri, sudah disiapkan kantong parkir truk di tiga titik. Di antaranya di Rest Area Pengeragoan, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, di Terminal Kargo Negara, Desa Baluk, Kecamatan Negara, dan di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Cekik, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya.

“Kalau memang ada lagi yang melintas, kami lakukan penindakan berupa tilang dan langsung dimasukkan ke kantong parkir yang sudah kami siapakan. Nanti setelah pembatasan berakhir, baru akan diizinkan beroperasi kembali,” ucap AKBP Dewa Juliana.

Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Agung tahun ini, Polres Jembrana sendiri akan menerjunkan sebanyak 215 personel. Di samping itu, juga disiapkan penebalan sebanyak 80 personel, dan cadangan 32 personel ketika menghadapi situasi kontigensi atau ketika memerlukan tambahan kekuatan personel. “Operasi dilaksankan mulai besok (Selasa, 18/4, red) sampai tanggal 1 Mei nanti. Di wilayah kita di Jembrana, kami siapkan 4 Pospam (Pos Pengamanan), 1 Posyan (Pos Pelayanan), dan 1 Pos Terpadu,” ujar AKBP Dewa Juliana.

Selain dari Polri, AKBP Dewa Juliana mengaku, ada berbagai unsur terkait yang terlibat dalam Operasi Ketupat Agung ini. Termasuk ada Pecalang dan Banser yang akan diajak mengamankan berbagai rangkaian kegiatan Idul Fitri. Di samping itu, mereka pun akan diajak mengamankan di titik jalur pengalihan arus pemudik atau jalur alternatif yang akan melewati beberapa desa di Jembrana.

“Jika ada masyarakat pemudik yang membutuhkan pertolongan, kami juga siapkan layanan call center. Silakan hubungi di 110,” ucap AKBP Dewa Juliana.

Untuk mendukung kelancaran arus mudik, AKBP Dewa Juliana mengimbau agar para pemudik dapat mempersiapkan perjalanan dengan baik. Selain keselamatan di jalan, pihaknya mengimbau agar pemudik melakukan pembelian tiket secara online dan datang ke pelabuhan 2 jam sebelum waktu tiket keberangkatan.

AKBP Juliana menjelaskan, sesuai analisis pihak ASDP, kapasitas penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk dalam waktu 24 jam, hanya dapat menampung sekitar 12.000 mobil sedan sejenis. Oleh karena itu, penting agar pemudik membagi waktu keberangkatan untuk mencegah ataupun meminimalisir penumpukan di pelabuhan.

“Jadi kalau semua datang berbarengan, pasti akan terjadi penumpukan. Tetapi kalau bisa membagi waktu keberangkatan sesuai jadwal di tiket yang sudah dipesan, saya kira yang 12.000 itu pasti akan terurai dengan baik,” pungkasnya. *ode

Komentar