nusabali

GOW Jembrana Ngayah Rejang Renteng di Besakih

  • www.nusabali.com-gow-jembrana-ngayah-rejang-renteng-di-besakih

NEGARA, NusaBali
Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Jembrana ngaturang ayah Tari Rejang Renteng pada bhakti penganyar Pemkab Jembrana di Pura Agung Besakih, Karangasem, pada Buda Pon Bala, Rabu (12/4).

Turut serta dalam membawakan Tari Rejang Rentang itu, dari Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI), dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Jembrana.

Tari Rejang Renteng dibawakan di areal Pura Penataran Agung. Sebelum pentas, seluruh penari melaksanakan persembahyangan bersama yang dikuti langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna bersama Sekda dan para para Pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah kabupaten Jembrana. Pelaksanaan upacara kemarin, dipuput oleh Ida Peranda Gede Nyoman Tulikup dari Griya Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem.

Bupati Tamba mengatakan, bakti penganyar ini, sebagai wujud sradha bhakti Pemkab Jembrana kehadapan Ida Bhatara yang berstana di Pura Agung Besakih. Selain itu juga sebagai momentum untuk memohon anugerah dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar semua masyarakat mendapat lindungan-Nya. "Kami memohon agar semua masyarakat di Bali, khususnya di Kabupaten Jembrana selalu diberikan kesehatan dan keselamatan," ucap Bupati Tamba.

Sementara Pamucuk Pamangku Pura Agung Besakih I Gusti Mangku Jana menyampaikan, setiap upacara besar seperti Ida Bhatara Turun Kabeh yang dilaksanakan di Pura Agung Besakih, rutin dilaksanakan upacara penganyar. Upacara penganyar mulai dilaksanakan sehari setelah puncak karya yang secara bergilir oleh Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan amongan masing-masing.

"Seperti Kabupaten Jembrana ngamong Pura Pesimpangan dan Pura Manik Mas. Dan pada saat upacara Turun Kabeh, Ida Bhatara Pura Pesimpangan dan Manik Mas dihaturkan upacara Turun Kabeh dan distanakan di Pasamuan Agung," ucap Jro Mangku Jana.

Jro Mangku Jana menjelaskan, bhakti penganyar merupakan persembahyangan yang tulus ikhlas. Hal ini pun menjadi wujud bakti umat kepada Ida Bhatara yang berstana di Pura Agung Besakih. "Tujuannya menghaturkan pangayubagia wara nugraha dan nunas pasuecan Ida Bhatara. Semoga umat Hindu dapat diberkahi dan dituntun oleh Ida Bhatara, agar tujuan tercapai dalam hal, baik pembangunan secara mental maupun spiritual termasuk juga pembangunan fisik tetap dituntun oleh Ida Bhatara," tuturnya.

Jro Mangku Jana menambahkan setelah semua kabupaten/kota melaksanakan upacara bhakti penganyar, selanjutnya akan dilaksanakan upacara panyineban. Di mana Ida Bhatara kembali distanakan di pura masing-masing. "Tanggal 26 April 2023 dilaksanakan upacara panyineban. Sesuai dengan rangkaian upacara penutup, pratima atau Ida Bhatara yang berstana di masing-masing pura, kembali distanakan di-pasineban masing-masing," pungkasnya. *ode

Komentar