nusabali

Pembatalan Piala Dunia U-20 Kental Unsur Politis

Golkar Denpasar : Matikan Para UMKM

  • www.nusabali.com-pembatalan-piala-dunia-u-20-kental-unsur-politis

JAKARTA, NusaBali - FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Waketum Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menilai, keputusan FIFA tersebut tidak terlepas dari hal-hal politis.

Mantan Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 ini, meminta pemerintah mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dibalik pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Padahal, kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan tempat istimewa kepada Presiden FIFA Giovanni Infantino untuk menyampaikan pidato khusus di depan para pemimpin dunia saat KTT G20 tahun 2022. Fahri pun, tidak pernah menyangka bahwa FIFA akan bertindak seperti itu kepada Indonesia.

"Mengingat pada event paling penting G20 yang berlangsung di Bali tahun lalu, Presiden Jokowi telah memberikan tempat yang sangat istimewa bagi Presiden FIFA. Bahkan, menyampaikan pidato yang khusus di depan para pemimpin dunia. Kemudian membagikan bola kepada mereka yang akan ditendang dalam event, piala dunia di Qatar," kata Fahri Hamzah melalui keterangan tertulisnya, Jumat (31/3).

Oleh karena itu, kata Fahri, dalam skala negara, pemerintah harus mencari tahu alasan fundamental apa yang terjadi. Lalu apa sebenarnya yang menjadi alasan FIFA. "Kalau FIFA bermain politik, memang selama ini FIFA selalu berkait dengan politik. Di Qatar, FIFA melarang Rusia bermain atas argumen invasi kepada Ukraina," terang Fahri.

Padahal yang menginvasi Ukraina itu, adalah politisi Vladimir Putin. Namun, klub sepakbola jadi korban. "Sama juga dengan kasus Israel," imbuh Fahri. Fahri menyoroti, surat FIFA yang hanya mempertimbangkan tragedi Kanjuruhan sebagai dasar pencopotan status tuan rumah Indonesia.

Untuk itu, dia meminta PSSI dan pemerintah memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait apa yang sebenarnya terjadi. Lantaran dalam surat keterangan publik, FIFA sama sekali tidak menyebutkan kasus Israel. Justru, yang disebutkan adalah terkait kasus Kanjuruhan.

"Apakah kemudian yang dimaksud adalah juga berkaitan dengan keamanan yang tidak menyebutkan target keamanan itu siapa pun. Mengingat berkali-kali event besar diselenggarakan tanpa insiden. Jadi, adalah tugas PSSI dan pemerintah untuk memberikan kejelasan kepada masyarakat agar menjadi jelas ada apa dibalik semua ini," tegas Fahri. 

Sementara Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar dari Fraksi Golkar I Wayan Mariyana Wandhira menyayangkan perhelatan Piala Dunia U-20 dibatalkan. Sebab, hal itu berpengaruh pada mata pencaharian dari pariwisata hingga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang sudah menunggu kecipratan rejeki dari Piala Dunia U-20.

Wandhira mengungkapkan, harusnya pihak-pihak yang menolak kehadiran Tim Israel di Piala Dunia U-20 tidak gegabah. "Harusnya berfikir dulu lah imbasnya seperti apa. Ini efeknya sangat besar terutama dari sektor pariwisata dan masyarakat yang mengais rejeki, terutama UMKM," ujar Ketua DPD II Golkar Denpasar ini.n k22, mis

Komentar