nusabali

Bahasa Inggris Siswa SMK Belum Berstandar Industri

  • www.nusabali.com-bahasa-inggris-siswa-smk-belum-berstandar-industri

AMLAPURA, NusaBali - Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Karangasem I Wayan Kariasa menyebutkan, kemampuan komunikasi bahasa Inggris siswa SMK terutama di Program Keahlian Tata Boga dan Perhotelan, rata-rata belum berstandar kebutuhan industri. Siswa juga kurang percaya diri saat berkomunikasi.

"Tetapi, ada beberapa siswa yang telah mahir berbahasa Inggris. Tetapi, untuk bisa kerja di pariwisata mesti kuliah lagi, minimal diploma I," jelas Ketua PHRI Karangasem I Wayan Kariasa, kepada NusaBali di Amlapura, Jumat (31/3).

Alumnus Fakultas Hukum, Universitas Dwijendra,  Denpasar 2006 ini mengungkapkan hal itu setelah dia tampil sebagai penguji untuk sejumlah SMK di Karangasem menggelar UKK (uji kompetensi keahlian) tahun ajaran 2022/2023. Kata dia, pentingnya memahami bahasa Inggris, katanya, terutama di program keahlian tata boga dan perhotelan. Karena lulusan sekolah ini saat bekerja wajib berkomunikasi langsung dengan wisatawan asing. Paling tidak agar paham di lingkup kerja, terutama menyangkut istilah, di lingkungan kerjanya, serta hal-hal terkait di dalamnya.

"Pentingnya kuliah lagi minimal diploma I, agar lebih memahirkan kemampuan bahasa Inggris. Mereka juga agar lebih terampil dalam mengambil pekerjaan, sesuai kebutuhan industri," tambah Ketua DPC IHGMA (Indonesia Hotel General Manager Association) Karangasem sejak 2017, dan Ketua Siwa Murti Karangasem ini.

Jelas Kariasa, saat para siswa mendapatkan materi bidang House Keeping dan Kitchen, banyak telah paham sesuai kebutuhan industri. "Agar menjadi tenaga profesional, memang perlu mempermahir lagi kemampuan," lanjut tokoh pariwisata asal Banjar Dukuh, Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen, Karangasem tersebut.

Kasek SMK Negeri Manggis I Nyoman Wage mengakui pernyataan Ketua PHRI Karangasem ada benarnya. "Rata-rata memang masih kurang bidang komunikasi bahasa Inggris. Perlu kuliah lagi, terutama yang hendak kerja di kapal pesiar," jelas Wage.

Berbeda dengan pernyataan Kasek SMK WWG (Widya Wisata Graha) Amlapura Ni Nyoman Supadmi. Dia mengklaim anak didiknya siap kerja. "Kan mulai dari pra UKK hingga UKK berlangsung, telah kami uji melibatkan tenaga professional. Makanya tamatan SMK WWG siap kerja," tegasnya.

Buktinya, lanjut Ni Nyoman Supadmi, banyak lulusan SMK WWG, kerja di kapal pesiar. Di Karangasem ada 6 SMK negeri dan 7 SMK swasta, total siswa yang ikut ujian 2.085 siswa. Tetapi pada Program Tata Boga 575 siswa dan Perhotelan 680 siswa.7k16

Komentar