nusabali

Penyuluh Agama Hindu Dilatih Buat Konten Kreatif

  • www.nusabali.com-penyuluh-agama-hindu-dilatih-buat-konten-kreatif

GIANYAR, NusaBali
Sebanyak 65 Penyuluh Agama Hindu di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Gianyar diberi pelatihan membuat video kreatif atau konten kreatif di Puri Saron, Desa Petak, Kecamatan Gianyar, Kamis (30/3).

Pelatihan ini untuk memberikan penyuluhan secara maksimal melalui media sosial menyasar milenial. Mereka digembleng oleh dua narasumber, I Kadek Juni Arta (Kaprodi Pendidikan IT Universitas Mahadewa) dan Ida Bagus Purwasila (public speaking).

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gianyar, Ida Bagus Made Oka Yusa Manuaba menjelaskan, pelatihan ini sangat penting untuk bekal para penyuluh di lapangan. “Penyuluh agar bisa mengkombinasikan materi penyuluhan dengan pembuatan konten yang dikemas sekreatif mungkin,” jelas Oka Yusa. Pejabat asal Abiansemal, Kabupaten Badung ini mengharapkan, generasi milenial tertarik belajar agama dengan cara kekinian. Penyuluh tidak perlu punya alat canggih, cukup mengandalkan kamera handphone saja.

“Durasinya tidak perlu lama, sekian menit saja namun pesan yang disampaikan jelas dan mudah dipahami. Video durasi panjang hanya pidato saja, tidak akan diminati,” ungkap Oka Yusa. Dia menambahkan, Kemenag menyediakan sarana dan prasarana untuk pembuatan konten, khususnya podcast. Hanya saja sarana ini belum digunakan secara maksimal. Bahkan video-video yang dibuat masih minim penonton. “Perlu adanya evaluasi, salah satunya dengan cara meningkatkan pengetahuan maupun kreatifitas para penyuluh. Supaya penyuluhan melalui konten kreatif dapat dilakukan dan mudah dipahami,” harap Oka Yusa.

Salah seorang pemateri, Kadek Juni Arta mengatakan, pembuatan konten dibagi beberapa jenis. Mulai dari film, dokumenter, vlog, iklan, podcast, tutorial, dan video lainnya. “Paling gampang buat konten sesuai momen. Hal terkecil saja dibahas, seperti banten saiban, ambil videonya dan isi pengertiannya dengan singkat dan jelas. Diselipkan juga fungsi, bentuk, maupun maknanya,” tegas Juni Arta. *nvi

Komentar