nusabali

Dua ODGJ Ngamuk di Tabanan

  • www.nusabali.com-dua-odgj-ngamuk-di-tabanan

Setelah dua ODGJ ngamuk pada malam pangerupukan lalu, kini dua ODGJ juga terpaksa diamankan Satpol PP Kabupaten Tabanan.

TABANAN, NusaBali
Sehari dua orang ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) ngamuk di Tabanan. Satpol PP Tabanan pun bergerak untuk mengamankan dan membawa OIDGJ tersebut ke RSUD Tabanan untuk diberikan penanganan awal.

Dua ODGJ yang ngamuk tersebut adalah I Komang Adi Nugraha asal Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan, dan Ni Wayan Sri Wardani Asih dari Desa Perean, Kecamatan Baturiti Tabanan.

Kasat Pol PP Tabanan I Gede Sukanada mengatakan, penanganan ODGJ dilakukan sesuai dengan laporan dari keluarga. Pengamanan dilakukan pertama kali di Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan kemudian menyusul di Desa Perean Kecamatan Baturiti. "Hari ini (kemarin) kami tangani dua orang ODGJ yang ngamuk. Mereka adalah ODGJ kambuhan," jelasnya.

Kata dia mereka yang ngamuk ini tidak sampai parah. Ngamuknya masih sebatas wajar tak sampai membawa sajam. Selain itu saat pengamanan tidak sampai adanya drama, artinya mereka tak melawan. "Usai kami amankan, kami bawa ke RSUD Tabanan kemudian ditindaklanjuti dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ)," tegas Sukanada.

Selama Maret 2023 Satpol PP sudah mengamankan delapan ODGJ yang ngamuk di Tabanan. Dua diantaranya kambuh pada malam pangerupukan Selasa (21/3) lalu. Yang paling fatal adalah adalah ODGJ, I Wayan Nuaba yang membunuh istrinya di rumahnya Banjar Pekandelan, Desa Sangketan Kecamatan Penebel.

Selanjutnya ODGJ bernama I Ketut Arsana asal Banjar Ekasar, Desa Pajahan, Kecamatan Pupuan yang ngamuk kemudian kabur dari perawatan Rumah Sakit Singasana dan naik di kap mobil warga areal parkir rumah sakit menantang ingin membunuh.

Dengan banyaknya ODGJ yang mengamuk belakangan ini Sukanada meminta kepada keluarga memberikan perhatian khusus jangan sampai putus obat. Selain itu penanganan ODGJ tak hanya di Satpol PP saja melainkan banyak keterlibatan tim mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan lainnya.

"Penanganan di hulu dalam hal ini obat sangatlah penting, puskesmas kami minta juga memantau keluarga yang memiliki pasien ODGJ. Ini dilakukan mengantisipasi adanya kejadian fatal. Pada intinya keluarga juga harus taat," pesan mantan Kadis Pariwisata Tabanan ini.*des

Komentar