nusabali

Diperpa Antisipasi Kenaikan Permintaan Cabai saat Ramadhan

  • www.nusabali.com-diperpa-antisipasi-kenaikan-permintaan-cabai-saat-ramadhan

MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Badung menyiapkan sejumlah program mengantisipasi peningkatan permintaan cabai yang berpotensi memicu kenaikan harga selama Bulan Suci Ramadhan.

Beberapa program yang disiapkan yakni pengembangan cabai, denplot cabai, dan program Kampung Cabai. “Mengantisipasi permintaan cabai yang melonjak sewaktu-waktu, apalagi saat hari raya, Pemkab Badung telah melakukan berbagai program seperti kegiatan pengembangan cabai, demplot cabai dan program Kampung Cabai yang saat ini sudah berproduksi,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Diperpa) Kabupaten Badung I Wayan Wijana, Rabu (29/3) di sela-sela panen cabai bersama di Subak Perang dan Subak Serobian, Kelurahan Lukluk, Kecamatan Mengwi, pada Rabu (29/3).

Wijana mengatakan, pada tahun 2023 ini juga sudah menyiapkan kegiatan pengembangan cabai dengan lahan seluas 12 hektar, terutama untuk mengantisipasi kenaikan harga cabai yang rutin terjadi pada momentum-momentum tertentu. Menurut dia, seiring dengan semakin pulihnya sektor pariwisata yang menjadi sektor utama di wilayah itu, kebutuhan cabai di kawasan Kabupaten Badung diperkirakan juga akan semakin meningkat.

“Saat ini kebutuhan sekitar 1.200 ton per tahun, sedangkan produksi cabai hanya berkisar 350 ton per tahun. Hal ini disebabkan keterbatasan lahan karena harus berbagi dengan lahan untuk ketahanan pangan khususnya padi dan komoditi lainnya,” katanya.

Untuk memenuhi permintaan cabai, saat ini di Badung terdapat sekitar 59,9 hektar tanama cabai. Sedangkan luas panen hingga per hari ini baru 25,06 hektar dengan produksi sekitar 100 ton. Khusus untuk program Kampung Cabai di Subak Lukluk dan Subak Penarungan, memiliki luas 20 hektar dengan produktivitas 8 ton/hektar, sehingga dari kampung cabai ini mampu memproduksi cabai sekitar 120 ton.

“Selanjutnya akan menyusul panen di demplot cabai Subak Sengempel, Desa Bongkasa (Abiansemal) dan di Desa Pelaga serta Belok Sidan (Petang),” kata Wijana. *ind

Komentar