nusabali

Wawali Arya Wibawa Prediksi Lomba Gayor Mini Bisa Jadi Tren

  • www.nusabali.com-wawali-arya-wibawa-prediksi-lomba-gayor-mini-bisa-jadi-tren

DENPASAR, NusaBali.com – Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa memprediksi lomba gayor mini akan menjadi tren setelah menyaksikan Beraban Festival pada Minggu (26/3/2023).

Gayor adalah sebuah karya seni yang memanfaatkan perlengkapan upacara yadnya menjadi dekorasi. Beberapa komponen upacara yang terlibat adalah anyaman daun kelapa dan bebagai macam bunga untuk mempercantik anyaman.

Seni yang awalnya sangat sederhana berupa anyaman daun kepala dan hiasan bunga ini, kini berkembang menjadi karya seni tinggi. Elemen bahan lain pun mulai dilibatkan seperti seni patung, tali serat pelepah pisang, serat ijuk, bambu, dan inovasi elemen lainnya.

Bahkan gayor yang biasanya digunakan untuk menghias pintu masuk tempat acara atau pun sudut lain sebuah tempat hajatan disulap menjadi patung dan bentuk-bentuk lain. Salah satu seni gayor yang berhasil menembus dunia seni yang lebih tinggi adalah 'Tree of Life' yang jadi penghias kedatangan mancanegara Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Seni gayor yang diterapkan untuk membentuk anyaman pohon raksasa itu adalah karya IB Gede Ari Artana, asal Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Badung. 'Tree of Life' ini menjadi salah satu karya besar untuk menyambut tamu KTT G-20 pada akhir tahun 2022 lalu.

“Saya yakin lomba gayor mini ini akan booming nanti ke depannya,” kata Arya Wibawa saat membuka gelaran Beraban Festival besutan ST Dharma Putra, Banjar Beraban, Desa Dauh Puri Kauh, Kecamatan Denpasar Barat.

Lomba gayor mini menjadi salah satu terobosan dalam gelaran serangkaian HUT Ke-59 ST Dharma Putra itu. Politisi PDI-P Kota Denpasar ini pun menyebut inovasi lomba gayor mini bisa mengembangkan ruang ekonomi.

Sebab, tidak semua orang bisa membuat gayor apalagi gayor yang unik dan memanjakan mata. Kadang kala dalam sebuah hajatan, tuan rumah menyewa jasa tukang gayor untuk menghias tempat acara mereka dengan karya seni anyaman ini.

Seiring meningkatnya kesadaran krama Bali dengan minimalisasi penggunaan bahan plastik dalam upacara yadnya, gayor berbahan alami semakin diminati. Selain itu, daya tarik dan nilai seninya pun jauh lebih tinggi daripada hiasan pintu masuk dari bahan styrofoam yang digunakan berulang-ulang.

“Saya harap gayor mini ini bisa terus dikembangkan dan dilombakan, yang mana hal ini berpotensi menambah nilai ekonomi bagi masyarakat selain dampaknya terhadap pelestarian seni dan budaya,” tandas Wakil Walikota Denpasar asal Kecamatan Denpasar Selatan. *rat

Komentar