nusabali

Pemenang Lomba Ogoh-ogoh Dipertanyakan

  • www.nusabali.com-pemenang-lomba-ogoh-ogoh-dipertanyakan

Ogoh-ogoh sekaa teruna dari Banjar Linjong, Desa Tiga, Kecamatan Susut, meraih nilai lebih besar, yakni 244, namun tidak mendapatkan juara.

BANGLI, NusaBali
Pemprov Bali menggelar Lomba Ogoh-goh serangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945, Rabu (22/3). Penilai diawali dari tingkat  kecamatan, lanjut kabupaten. Namun hasil penilaian lomba ini di tingkat Kabupaten Bangli dipertanyakan warga. Karena ada salah satu peserta lomba dengan nilai lebih tinggi, namun tidak mendapatkan juara.

Sebagaimana data hasil lomba dimaksud, tim juri menetapkan Juara III Banjar Metra Kelod, Desa Metra, Kecamatan Tembuku dengan total nilai 232,4. Sedangkan, masih pada data tersebut, Ogoh-ogoh sekaa teruna dari Banjar Linjong, Desa Tiga, Kecamatan Susut, meraih nilai lebih besar, yakni 244, namun tidak mendapatkan juara. Data ini menunjukkan seharusnya juara II diraih Ogoh-ogoh bernilai 244, bukan yang di bawahnya.

Kondisi tersebut ramai diperbincangkan warga di media sosial. Disisi lain, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli menilai ada kesalahan input nilai lomba tersebut. Kepala Disparbud Bangli Wayan Sugiarta saat dikonfirmasi, membenarkan ada pertanyaan terkait penetapan juara Lomba Ogoh-ogoh di tingkat Kabupaten Bangli. Diketahui, bahwa salah satu peserta/yowana yang nilai lombanya lebih tinggi, tetapi tidak mendapatkan juara. Sedangkan peserta dengan nilai lebih kecil mendapatkan juara ketiga.

Berkaitan dengan pertanyaan tersebut, pihaknya telah mengklarifikasi dengan mengundang tim juri maupun peserta. "Kami sudah melakukan mediasi atas permasalahan ini," jelasnya, Jumat (24/3).

Jelas Sugiarta, tim juri mengakui ada kesalahan input data hasil penilaian. "Penilaian ada tiga juri. Dikatakan tadi bahwa ada kesalahan input oleh operator kami," ujarnya.

Meski sudah ada klarifikasi karena terjadi kesalahan input, dari peserta meminta data dari penilaian tersebut. Menurut Wayan Sugiarta, seluruh data sudah dibawa ke Provinsi Bali. "Saat penilaian didampingi oleh pihak Provinsi Bali, selanjutnya data dibawa. Kami pun sudah berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali untuk mendapatkan data tersebut. Dengan itu, bisa diklarifikasi sesuai dengan penilaian asli," ungkapnya.

Disinggung terkait kemungkinan adanya perubahan peraih juara, Wayan Sugiarta mengatakan jika pengumuman pemenang belum final karena masih ada masa sanggah. Untuk itu, dalam permasalahan yang terjadi di Bangli, masih bisa dilakukan klarifikasi. "Untuk klarifikasi tentu perlu dibuktikan dengan data asli. Apakah nilai sudah sesuai dengan penilaian asli atau memang ada kesalahan dari kami, tentu nanti tidak menutup kemungkinan ada perubahan juara," sambungnya.

Mantan Kepala BPBD Bangli ini meyakinan independesi para juri yang menilai Lomba Ogoh-ogoh. Tim juri dinilai bertugas secara profesional. "Dari awal ditunjuk, penilai hingga pleno, tim juri juga ditekanan untuk menilai secara objektif," kata Sugiarta.

Seperti diketahui, untuk Lomba Ogoh-Ogoh diawali dari tingkat kecamatan. Tiga Ogoh-ogoh terbaik dipilih untuk mengikuti penilaian di tingkat kabupaten. Kemudian peserta dari seluruh kecamatan dinilai untuk mencari juara di tingkat kabupaten.*esa

Komentar