nusabali

Lomba Video Tingkat Nasional untuk Disabilitas, Diikuti 39 Peserta

  • www.nusabali.com-lomba-video-tingkat-nasional-untuk-disabilitas-diikuti-39-peserta
  • www.nusabali.com-lomba-video-tingkat-nasional-untuk-disabilitas-diikuti-39-peserta

DENPASAR, NusaBali.com – Gelaran pertama yang diusung oleh PT Mahayasa Teknologi Nusantara, diikuti oleh sebanyak 39 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia dalam perlombaan Lomba Video Difabel Tingkat Nasional secara daring pada Kamis (23/3/2023) pagi.

Ketua Panitia, I Made Prasetya Wiguna Mahayasa menerangkan lomba video aktivitas tersebut bertajuk ‘Difabel Mampu’ yang menonjolkan nilai anak disabilitas di seluruh Indonesia juga dapat melakukan aktivitas yang sama seperti anak pada umumnya.

“Saya selaku penyelenggara yang berasal dari Denpasar ingin mengangkat bahwa disabilitas di Bali khususnya, saat ini sudah produktif dan juga memiliki nilai tambah yaitu mampu membuat event yang bermanfaat sesama disabilitas,” terang Prasetya saat dikonfirmasi pada Jumat (24/3/2023) sore.

Walaupun gelaran secara daring, pengumpulan video perlombaan merupakan lomba perorangan yang dipersiapkan sejak bulan Desember 2022 silam. Para peserta diminta untuk membuat video kegiatan sehari-hari sekreatif mungkin dengan menunjukan bahwa difabel juga bisa melakukan aktifitas seperti anak pada umumnya. Berdurasi 10 menit, para peserta dikatakan Prasetya sangatlah antusias.

“Peserta sangat bersemangat dalam mengikuti pagelaran perlombaan ini. Terlihat dari antusiasnya mereka bertanya kepada panitia, kemudian juga banyak peserta yang semangat untuk mengumpulkan karyanya dengan cepat serta tepat waktu. Para peserta pun berharap pagelaran ini bisa dilakukan kembali di waktu yang akan datang,” ujar pria yang juga sebagai Founder dan CEO PT Mahayasa Teknologi Nusantara itu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, video tersebut terdiri dari video aktivitas disabilitas berdasarkan jenis disabilitas seperti tunanetra, tuli, disabilitas fisik, serta disabilitas intelektual. Dari output tersebut diharapkan masyarakat dapat mengetahui kegiatan seperti apa yang dijalani disabilitas dalam keseharian mereka, serta melihat potensi dari disabilitas.

“Seperti contohnya beberapa disabilitas memperlihatkan kegiatan mereka bekerja, berwirausaha, serta memperlihat bakat mereka dalam bidang tarik suara, menggambar, dan bahkan stand up comedy. Keragaman tersebut menjadi bukti bahwa disabilitas memiliki banyak sekali potensi terlepas dari hambatan fisik maupun intelektual yang mereka alami,” terangnya.

Walaupun dalam penjurian dilakukan dengan sistem campur tanpa adanya golongan anak disabilitas, namuan dengan tegas ia jelaskan bahwa juri, Rila Ayuka dari Komunitas Kopinus Jawa Timur telah menilai secara objektif terkait keunikan aktivitas serta potensi bakat yang dimiliki oleh masing-masing peserta.

Akhirnya juara I diberikan kepada Murni Darma asal Jawa Barat, Juara II Ida Bagus Aditya Putra Pidada asal Bali, juara III Tan Al-Gazali asal Sumatera Barat, dan Juara Favorit Iklasul Amal asal Jawa Timur.

Ia berharap dengan adanya gelaran ini dapat membuka mata masyarakat terkait keberadaan dan juga kemampuan teman-teman disabilitas. Sehingga dapat memberikan makna bahwa mereka pun bisa melakukan banyak hal.

Selain itu ia juga ingin banyak lagi anak disabilitas yang lebih percaya diri ketika mengikuti sebuah event atau perlombaan. Sehingga kedepannya mereka dapat memiliki pengalaman perlombaan yang mana dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka semua.

“Kami berharap dengan demikian lebih banyak lagi perusahaan, lembaga, dan khususnya masyarakat luas di Indonesia bisa percaya terhadap kemampuan mereka dan juga tidak lagi mendiskriminasi disabilitas. Disabilitas pun memiliki peluang kerja, pendidikan, kewirausahaan, serta pengembangan bakat yang setara asalkan diberikan kesempatan baik secara dorongan motivasi maupun juga fasilitas,” harapnya. *ris




Komentar