nusabali

Water Sport Tanjung Benoa Favorit Wisdom

  • www.nusabali.com-water-sport-tanjung-benoa-favorit-wisdom

MANGUPURA, NusaBali
Kunjungan wisatawan ke Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung terus mengalami peningkatan sejak awal tahun.

Bahkan, angka kunjungan wisatawan yang hendak menikmati aktivitas di water sport masih didominasi wisatawan domestik (wisdom). Bendesa Adat Tanjung Benoa Made Wijaya, mengatakan peningkatan kunjungan wisatawan semakin menggeliat sejak awal tahun 2023. Kunjungan merangkak sedikit demi sedikit mulai dari 10 persen hingga saat ini yang menyentuh angka 60 persen.

“Payung-payung adventure sudah beterbangan dan bewarna-warni, itu tandanya pariwisata mulai bangkit. Selain itu, kapal-kapal sunset sore hari juga berlayar, itu tandanya pariwisata sudah mulai pulih,” kata Wijaya, Kamis (23/3).

Jika sebelum pandemi Covid-19, jelas Wijaya, rata-rata kunjungan harian wisatawan ke water sport di Tanjung Benoa berada pada angka 2.500-3.000 per harinya. Namun, saat pandemi kurang lebih dua tahun, kunjungan menjadi nol. Nah, saat mulai bangkit seperti saat ini, kunjungan rata-rata per hari sudah menyentuh angka 500-600 wisatawan atau berada di angka 60 persen. Yang mendominasi masih wisdom. “Saat ini memang sudah mulai merangkak perlahan. Jadi, kuncinya di Tanjung Benoa ini adalah pariwisata harus mulai buka. Maka, secara perlahan juga kunjungan wisatawan akan datang menikmati water sport di sini,” katanya.

Meski wisatawan mulai berdatangan, Wijaya tidak memungkiri kalau pariwisata memang belum pulih normal seperti dahulu. Menurut dia, sebelum pandemi wisatawan yang datang ke Tanjung Benoa sampai kesulitan untuk mendapatkan tempat parkir, terkadang juga ruas jalan sering macet. Tingkat kunjungan wisatawan yang paling dominan saat masih normal berasal dari China. Wisatawan asal Negeri Tirai Bambu itu datang menggunakan bus-bus besar untuk beraktivitas di Tanjung Benoa.

“Dahulu kunjungan biasanya bulan Juli dan tahun baru, biasanya tumpah ruah. Sekarang memang belum kita rasakan seperti dulu itu. Ya, mungkin kendala wisatawan yang hendak berkunjung masih berpikir, meski saat ini masker sudah dibebaskan,” kata Wijaya.

Walau begitu, dia optimistis kalau pariwisata Bali ini akan segera pulih, hanya waktunya saja yang belum tahu. Hal ini juga terlihat dari daya beli masyarakat yang sudah meningkat, sehingga roda perekonomian sudah mulai berangsur normal. “Saya optimis kondisi akan segera normal lagi. Sekarang tinggal menunggu waktunya saja. Ini yang belum kita tahu,” katanya. *dar

Komentar