nusabali

BKPSDM Ujicoba Aplikasi Absensi Melalui Gadget

Telat Absen Akan Berpengaruh ke TPP

  • www.nusabali.com-bkpsdm-ujicoba-aplikasi-absensi-melalui-gadget

DENPASAR, NusaBali
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Denpasar mengembangkan aplikasi absensi pegawai melalui gadget.

Aplikasi mobile tersebut dinamakan sistem informasi managemen administrasi kepegawaian (Simak Dihati) yang hanya bisa digunakan di instansi masing-masing pegawai.

Kepala BKPSDM Kota Denpasar I Wayan Sudiana, Senin (20/3), menyatakan pihaknya saat ini tengah mengembangkan dan melakukan ujicoba aplikasi absensi mobile. Aplikasi tersebut diberi nama Simak Dihati, yang berisi absensi wajah untuk seluruh pegawai.

Menurut Sudiana, absensi tersebut untuk memberikan rasa disiplin kepada pegawai. Absensi berlaku di kawasan kantor mereka masing-masing. “Jika melakukan absensi di luar kantor sudah dipastikan tidak bisa. Sebab, radius absensi hanya berlaku di wilayah kantor masing-masing,” jelas Sudiana.

Sudiana mengungkapkan, jika pegawai berada di luar kantor sudah dipastikan aplikasi absensi tidak bisa berfungsi. Para pegawai sudah diberikan rentang waktu absen pagi pada pukul 07.00 – 07.30 Wita. Sementara untuk sorenya pukul 15.30 – 18.00 Wita.

Jika pegawai ada tugas ke luar, di dalam aplikasi tersebut sudah disediakan absensi khusus untuk tugas. “Jika ada tugas itu beda, ada di sana absensi tugas ke luar. Kalau tidak, mereka wajib menepati jam yang sudah ditentukan. Jika tidak, maka absensi otomatis akan ditutup. Dan mereka dianggap tidak absen,” ungkap Sudiana.

Apabila telat absen akan ditandai dengan warna merah. Jika terus melakukan pelanggaran absensi, maka akan berpengaruh pada tambahan penghasilan pegawai (TPP). “Akan ada imbas, TPP mungkin pengurangan,” imbuh Sudiana.

Untuk saat ini aplikasi Simak Dihati ini masih dalam masa uji coba selama satu bulan sejak 1 Maret 2023. Ujicoba ini nantinya akan menjadi evaluasi ke depan. Bahkan, saat ujicoba, sudah ada beberapa kendala yang dihadapi seperti jaringan yang kurang maksimal. Saat melakukan absensi prosesnya yang cukup lama. “Karena berbarengan dari banyaknya pegawai, absennya jadi agak lambat. Ini yang menjadi evaluasi kami,” ujarnya. *mis

Komentar