nusabali

Gedung Pasar Seni Kuta Diplaspas

  • www.nusabali.com-gedung-pasar-seni-kuta-diplaspas

MANGUPURA, NusaBali
Desa Adat Kuta menggelar upacara Melaspas gedung Pasar Seni Kuta pada Rabu (15/3) pagi.

Upacara tersebut mendahului rencana pemelaspasan oleh Pemkab Badung yang rencananya bakal dilaksanakan setelah Hari Raya Nyepi. Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista, mengatakan upacara pemelaspasan tersebut dilaksanakan lantaran penataan di kawasan Pantai Kuta termasuk pembangunan gedung Pasar Seni Kuta sudah selesai. Adapun sejumlah fasilitas yang dipelaspas, yakni gedung Pasar Seni Kuta, Pura Melanting, Palinggih Indra Blaka, skatepark, gedung tsunami shelter, fasilitas tempat pengabenan bersama bale pemiosan dan pebantenan, serta area tempat pemelastian.

Upacara tersebut, kata Wasista, dilaksanakan secara swadaya dengan pembiayaan bersumber dari kas desa adat maupun dukungan pengusaha terkait. “Upacara ini kita laksanakan dengan Caru Rsi Gana dan Manca Sata. Ini semuanya murni swadaya dari desa adat dan ditunjang dari pengusaha yang kita ajak bekerjasama,” katanya.

Menurut Wasista, pelaksanaan upacara tersebut memang mendahului dari rencana pemelaspasan yang akan dilaksanakan Pemkab Badung secara bersamaan untuk kawasan Pantai Samigita. Berdasarkan informasi yang diperoleh, pemelaspasan dari Pemkab Badung akan dilaksanakan setelah Hari Raya Nyepi. Pihaknya mengaku sengaja mendahului melaksanakan pemelaspasan dikarenakan ada dua faktor yang menjadi pertimbangan, yaitu tegak pujawali di Pura Melanting Pasar Seni Kuta dan fasilitas area pemelastian yang nantinya akan dipergunakan serangkaian Hari Raya Nyepi. “Karena sebelum tempat pemelastian itu dipergunakan tentu diperlukan untuk diupacarai terlebih dahulu,” jelas Wasista.

Prosesi pemelastian nantinya akan dilaksankan pada Minggu (19/3) yang dimulai sekitar pukul 14.00 Wita. Nantinya akan ada 14 prasanak yang akan melasti, dari 26 prasanak yang ada di Desa Adat Kuta. Peserta melasti akan dikumpulkan di Pura Bale Agung, untuk nantinya diurutkan sesuai yang ditentukan desa adat. Setelah semua pelawatan prasanak selesai Melasti, nantinya pelawatan Ida Bhatara Kahyangan Tiga akan Melasti pada pukul 15.30 Wita. “Setelah semuanya selesai melasti, seluruh pelawatan Ida Bhatara akan kembaki ke Pura Bale Agung untuk diilaksanakan penyamblehan dengan kucit butuan dan selanjutnya Ida Bhatara malinggih ke Bale Agung,” papar Wasista.

Seluruh pelawatan Ida Bhatara nantinya akan nyejer selama dua hari, yaitu pada 20-21 Maret. Setiap harinya nanti akan dihaturkan rayunan alit, dan pada sore hari dihaturkan rayunan agung dengan pelaksaan prosesi mepeed dari masing-masing banjar menuju ke Pura Bale Agung, yang nantinya akan disambut oleh pelawatan prasanak, di mana pelaksanaan mepeed tersebut merupakan budaya tradisi yang selalu dilestarikan di Kuta.

Kemudian pada 21 Maret pagi kembaki dilaksanakan ngaturang rayunan agung dan pada sore hari ngaturang rayunan agung dengan tidak mepeed. Hal itu dilaksanakan karena mempertimbangkan waktu, terkait dengan pelaksanaan Tawur Agung Kesange yang dipusatkan di Catus Pata pada pukul 15.30 Wita. “Setelah upacara selesai, kemudian dilaksanakan upacara penyineban dan Ida Bhatara prasanak akan kembali ke payogan masing-masing. Setelah semua prosesi selesai dilaksanakan, maka akan langsung dilaksanakan upacara pangrukpukan,” kata Wasista. *dar

Komentar