nusabali

PHDI: Seruan Bersama, Kedepankan Toleransi

Nyepi di Hari Pertama Ramadhan

  • www.nusabali.com-phdi-seruan-bersama-kedepankan-toleransi

DENPASAR, NusaBali
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bersama komponen lintas agama di Bali telah mengeluarkan Seruan Bersama pelaksanaan rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1945.

Hari Raya Nyepi bersamaan hari pertama bulan Ramadhan akan mengedepankan toleransi antarumat beragama   Pelaksanaan Nyepi Tahun Saka 1945 tahun 2023 akan berlangsung bersamaan dengan hari pertama Ramadhan 1444 Hijriah yang dirayakan umat Islam dengan mengadakan Shalat Tarawih. Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali sebagai majelis agama Hindu telah menyepakati pedoman pelaksanaan upacara tersebut bersama majelis lintas agama dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali melalui rapat pada, Senin (13/3).

Ketua PHDI Bali I Nyoman Kenak menyebut pelaksanaan hari keagamaan Hindu yang bersamaan dengan agama yang lain, bukanlah hal baru. Hal tersebut sebelumnya pernah terjadi, dan berlangsung secara lancar dan tertib berlandaskan nilai toleransi beragama.

"Umat Islam melaksanakan Sholat Tarawih di rumah masing-masing atau rumah ibadah terdekat dengan berjalan kaki, tidak menggunakan pengeras suara dan dengan menggunakan lampu penerangan yang terbatas," sebut Kenak kepada NusaBali, Rabu (15/3). Dia menilai toleransi beragama di Bali hingga saat ini berlangsung baik. Lembaga umat lintas agama disebutnya memiliki komitmen yang sama dalam menjaga ketenteraman, keamanan, dan kenyamanan dalam beribadah.

Untuk itu dirinya berterima kasih kepada seluruh majelis umat di Bali yang telah bersama menjaga Bali. Majelis inilah yang disebutnya menjadi benteng kerukunan di Bali, yang didukung serta disepakati oleh masyarakat di Bali.

"Dari dulu kita sangat rukun. Jadi jika ada yang menghembuskan narasi perpecahan, tentu tidak sesuai dengan fakta yang ada. Untuk itu saya mengajak seluruh pihak untuk menjaga Bali dari upaya perpecahan," tuturnya.

PHDI Bali bersama majelis lintas agama, juga telah menyerahkan usulan pelaksanaan Nyepi bersamaan Shalat Tarawih kepada Polda Bali. Usulan itu yang menjadi dasar kesepakatan bersama untuk pelaksanaan Nyepi tahun ini. Selain menyepakati pelaksanaan Shalat Tarawih pada saat Nyepi, Seruan bersama juga menyepakati Lembaga Penyiaran Radio dan Televisi tidak diperkenankan untuk bersiaran selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi, Rabu 22 Maret 2023, mulai pukul 06.00 Wita sampai dengan Kamis, 23 Maret 2023 pukul 06.00 Wita.

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali, Agus Astapa menyatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memberikan persetujuan mengenai kebijakan yang telah disepakati bersama tersebut.  Selain pihak Kemenkominfo persetujuan juga terlebih dahulu diberikan pihak ATVSI (Asosiasi Televisi Swasta Indonesia) untuk menghentikan siaran selama 24 jam di Bali. "Semua TV-Radio nanti akan stop siaran pada saat itu (Nyepi)," ujar Agus.

Sebelumnya pada 6 Maret 2023 KPID Bali bersama Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistika (Diskominfos Bali) serta DPRD Bali telah menandatangani kesepakatan (MoU) terkait penghentian siaran TV/radio selama Nyepi Saka 1945. MoU tersebut kemudian dilaporkan kepada pusat dalam hal ini Kemenkominfo hingga mendapat persetujuan. *cr78

Komentar