nusabali

Cuaca Bali Panas Terus, Apakah Sudah Masuk Musim Kemarau?

  • www.nusabali.com-cuaca-bali-panas-terus-apakah-sudah-masuk-musim-kemarau

MANGUPURA, NusaBali.com – Beberapa daerah di Bali, termasuk Denpasar dan sekitarnya sempat dilanda panas terik dengan sesekali berawan beberapa hari terakhir. Dari data yang dihimpun NusaBali.com, berdasarkan data pengamatan unsur cuaca terakhir di stasiun BMKG, kondisi suhu udara wilayah Bali berkisar antara 24-33 derajat celcius dengan kelembaban berkisar antara 55-92 persen. Kondisi ini dapat dikatakan masih berada dalam rentang normal pada bulan Maret.

Prakirawan Cuaca Badan Meteorogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III, I Gede Bagus Mahendra menjelaskan, kondisi cuaca Bali yang cenderung panas terik bukan berarti Bali sudah masuk musim kemarau. Namun, ia sebutkan secara keseluruhan, Bali belum masuk musim kemarau sebab masih ada daerah-daerah yang masih berpotensi hujan seperti di Bali bagian utara.

“Prediksi Bali mencapai El Nino atau kemarau kemungkinan sekitar bulan Juni atau Juli. Saat ini kondisi Enso masih terbilang normal,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya di Jalan Raya Tuban, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Selasa (14/3/2023) siang.

Curah hujan pada Dasarian I Maret 2023 umumnya berada di kriteria rendah - menengah (0-150 mm/dasarian). Sedangkan surah tinggi (150-300 mm/dasarian) terjadi di sebagian kecil Sumatera Selatan, Lampung, sebagian Jawa Barat, Kalimantan Barat bagian barat laut, sebagian kecil. Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan bagian selatan, sebagian Bali dan sebagian Nusa Tenggara Barat.

Sesuai dengan data yang ia sebutkan, prediksi indeks Enso pada Maret 2023 sebesar minus 0.19 yang menunjukkan kondisi netral. Sedangkan, kata Mahendra untuk prediksi ke depan masih diprediksikan akan tetap netral setidaknya hingga pertengahan tahun 2023.

“Sedangkan dari beberapa pusat iklim dunia memprediksi kondisi Enso netral menuju La Nino lemah yang terjadi pada bulan Maret sampai April,” jelasnya.


Foto: Peta Angin. -IST

Berdasarkan data peta angin, kondisi angin di wilayah Bali saat ini umumnya bertiup dari arah Timur-Tenggara. Namun, unutk kondisi setiap tahunnya, Mahendra menerangkan jika pergeseran waktu setiap tahun pasti ada, karena cuaca menurutnya bersifat fluktuatif atau sangat berubah-ubah.

“Kami tidak bisa memastikan hal ini akan terjadi pada bulan yang sama, itu tidak bisa dipastikan,” tandasnya.

Namun, dampak secara luas ia sebutkan tidak terlalu signifikan. Hanya saja memang panas yang terik tersebut menyebabkan suasana yang lebih gerah. Hal ini juga berdampak pada waktu sore hari akan terasa lebih panjang karena kondisi matahari masih berada di sisi Selatan Khatulistiwa.

“Kami menghimbau kepada masyarakat khususnya yang masih berada di wilayah yang berpotensi hujan, senantiasa terus mengupdate terkait perkiraan cuaca untuk memantau kondisi cuaca di wilayah masing-masing,” pungkasnya. *ris


Komentar