nusabali

KESEHATAN: Lilin aroma

  • www.nusabali.com-kesehatan-lilin-aroma

Lilin Beraroma, Amankah?, ORANG-orang melakukan berbagai cara untuk menenangkan pikiran setelah menghadapi hari penuh tekanan.

Ada yang dengan mendengarkan musik, meminum secangkir teh, dan bahkan menyalakan lilin dengan wewangian tertentu. Lilin dengan aroma wangi tertentu, memang sedang tren. Menurut pakar paru sekaligus direktur medis departemen layanan terapi pernapasan di Bridgeport Hospital Kavitha Gopalratnam MD, lilin saat dibakar melepaskan karbon monoksida, jelaga, dan senyawa kimia ke udara termasuk toluene dan benzena.

“Benzena tidak ramah bagi kesehatan Anda. Benzene adalah bahan kimia industri yang memiliki asosiasi karsinogenik," kata Gopalratnam seperti disiarkan Livestrong, dilansir dari antaranews, Senin (6/3/2023).

Benzena adalah salah satu racun yang dikeluarkan saat merokok, dan karsinogenik menjadi salah satu faktor pemicu kanker.

Meskipun Asosiasi Kanker Nasional di Amerika Serikat menyatakan paparan benzena meningkatkan risiko leukemia dan kelainan darah, hubungan kausal antara penggunaan lilin dan kanker darah belum terbukti.

Selain itu, jumlah benzena yang dipancarkan lilin jauh lebih rendah daripada jumlah yang dihasilkan asap rokok dan implikasi kesehatan akibat membakar lilin tergantung pada individu.

"Orang dengan penyakit paru-paru yang sudah ada sebelumnya seperti asma memiliki risiko sedikit lebih besar dan harus sedikit lebih berhati-hati," kata Gopalratnam.

Gopalratnam mencatat, dalam kasus ekstrem asap lilin dapat menyebabkan serangan asma parah. Reaksi ini lebih sering terjadi pada anak-anak, karena asapnya bisa lebih buruk bagi mereka.

Sementara itu, toluene sering dikaitkan dengan asap yang dikeluarkan dari pengencer cat dan dapat mengiritasi mata, hidung, tenggorokan, dan kulit. Senyawa ini juga dapat menyebabkan gangguan terkait pernapasan bagi orang yang cenderung mengalami masalah pernapasan.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), bergantung pada tingkat paparan seseorang, toluene dapat menyebabkan kelelahan, kebingungan, pusing, sakit kepala, kecemasan, dan insomnia, serta merusak ginjal, hati, dan saraf,

Jadi, apakah lilin beraroma buruk bagi kesehatan? Sejauh ini belum ada penelitian yang cukup untuk menunjukkan apakah lilin beraroma beracun. Tetapi, benda ini cenderung mengandung senyawa organik yang mudah menguap seperti formaldehida.

Sebuah studi pada Januari 2023 di Public Health menemukan hampir seperempat mahasiswa yang menggunakan lilin beraroma melaporkan masalah kesehatan termasuk sakit kepala, sesak napas, dan batuk.

Paparan lilin beraroma selama satu jam atau lebih dikaitkan dengan insiden yang lebih tinggi terjadinya sakit kepala, bersin dan mengi.

Selain itu, sebuah tinjauan pada Oktober 2019 dalam Cancer Prevention Research menunjukkan senyawa aromatik yang dipancarkan ketika membakar lilin beraroma dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kandung kemih.

Lalu, apakah lebih baik jika wewangiannya berasal dari minyak esensial, daripada parfum buatan pabrik?

"Beberapa penelitian mengisyaratkan aroma yang muncul secara alami mungkin aman, sedangkan bahan sintetis apa pun mungkin sedikit lebih berbahaya," kata Gopalratnam.

Selain itu, periksa sumbu lilin dan hindari sumbu berwarna atau metalik karena dapat mengandung bahan kimia beracun dan menyebabkan risiko kesehatan. Sumbu kapas, kertas, atau kayu yang tidak diwarnai adalah pilihan yang lebih aman.

Bagi mereka yang tetap ingin menyalakan lilin beraroma di rumah, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan agar kesehatan tetap terjaga, salah satunya meningkatkan aliran udara.

"Apa pun jenis lilin yang dibakar, beberapa asap masih bisa dilepaskan ke udara. Jadi taruh lilin yang menyala di ruangan yang berventilasi baik," tutur Gopalratnam.

Buka jendela atau pintu untuk ventilasi. Jika meletakkan lilin di kamar mandi, maka nyalakan kipas angin.Tips lainnya yakni menempatkan lilin setidaknya sekitar 30 cm dari benda apa pun yang dapat terbakar. Sebaiknya keluarkan lilin dari kamar sebelum tidur.

Sebaiknya jangan meniup lilin untuk mematikan api karena dapat menghasilkan lebih banyak asap yang dapat membuang lebih banyak jelaga ke udara.

"Gunakan snuffer untuk memadamkan api sebagai gantinya," ujarnya. Juga waspadai gejala reaksi alergi atau iritasi pernapasan akibat menghirup asap lilin termasuk mata atau hidung gatal, hidung berair, dan bersin. Jika tanda ini muncul, maka tinggalkan lilinnya. *

Komentar