nusabali

Akibat Cuaca Ekstrem, Gagal Panen Cabe Capai 20 Persen

  • www.nusabali.com-akibat-cuaca-ekstrem-gagal-panen-cabe-capai-20-persen

JAKARTA, NusaBali
Petani cabai yang tergabung dalam asosiasi Champion Cabai mengungkapkan gagal panen cabai mencapai 20 persen disebabkan oleh faktor cuaca yang ekstrem.

"Setiap cuaca ekstrem selalu terjadi kegagalan diangka 20 persen bisa lebih. Sama tahun ini juga. Jadi bisa diprediksi Desember-Februari musim ekstrim untuk cabai," ujar Ketua Champion Cabai Tunof Mondroadmojo saat ditemui di Pasar Induk Keramat Jati, seperti dilansir kompas.com, Senin (6/6).

Walau demikian dia memastikan stok cabai untuk persiapan Ramadhan 2023 aman lantaran pihaknya sudah melakukan upaya antisipasi dengan perluasan lahan yang dinaikan menjadi 2 kali lipat.
Selain itu, beberapa wilayah penghasil cabai juga sudah masuk ke musim panen.

"Kalau sekarang dari Magelang saja untuk bulan puasa kita siapkan 400 hektar, kalau kita estimasi 4 ton per hektar produktivitas ya hampir 2.000 ton, 1.600 ton mungkin totalnya. Saya yakin lebih dari cukup. Itu baru dari Magelang belum Temanggung dan sentra yang lain," katanya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Prihasto Setyanto juga memastikan untuk kebutuhan bawang merah selama Ramadhan 2023 aman.

Hal ini menurut dia, lantaran beberapa wilayah sentra penghasil bawang sudah masuk ke musim panen. "Sekarang stok mencukupi, kalau ketersediaan bawang merah Brebes laporan siap panen 15.000 hektar, nanti april 14.000 hektar. Kurang lebih ada 29.000 hektar untuk bawang merah," ujar dia.

Dengan ada hasil panen tersebut dia optimistis bisa menekan harga bawang yang biasanya pada saat Ramadhan mahal. Pun dengan harga cabai.

"Harga intinya cabai aman, stok aman, konsumen tidak menjerit, pedagang tidak menjerit. Bawang juga, kalau suplai banyak harga aman," ungkapnya. *

Komentar