nusabali

Gelontorkan BKK Rp 369 Miliar ke 38 Desa, Giri Prasta: Baru Pemanasan

  • www.nusabali.com-gelontorkan-bkk-rp-369-miliar-ke-38-desa-giri-prasta-baru-pemanasan

MANGUPURA, NusaBali.com – Pasca geliat pariwisata membaik, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta kembali jorjoran gelontorkan dana berupa Bantuan Keuangan Khusus (BKK) ke tiga kecamatan pada Senin (27/2/2023).

Tiga kecamatan yang ketiban durian runtuh pemerintahan Giri Prasta-Suiasa di awal tahun 2023 ini adalah Kecamatan Petang, Mengwi, dan Abiansemal dengan total 38 desa. Kecamatan Abiansemal dengan jumlah desa terbanyak yakni 17 desa disusul Mengwi sejumlah 15, dan Petang sebanyak enam desa.

Sebagai kecamatan dengan desa terbanyak, Abiansemal mendapat BKK terbesar yakni lebih dari Rp 170 miliar. Disusul Kecamatan Mengwi dengan Rp 142,8 miliar dan Kecamatan Petang sebesar lebih dari Rp 56 miliar.

“Bapak ibu sareng sami, ini adalah bagian pemanasan dari Giri Prasta pada tahun 2023 ini. Ne mara BKK, durung malih hibah. Kami akan realisasikan semua, konden bien bansos,” ujar Giri Prasta ketika menyalurkan BKK di Kecamatan Abiansemal.

Alasan Ketua DPC PDIP Badung ini menyebut BKK sejumbo ini sebagai pemanasan lantaran ada skema bantuan dana lain yang tengah disiapkan Pemkab Badung. Yang terbaru adalah Dana Insentif Desa (DIDes) dan dibarengi skema lama seperti hibah dan bantuan sosial.

Wajah ayah tiga anak ini terlihat semeringah ketika menjanjikan kejutan lain sepanjang tahun 2023. Kata Giri Prasta, Kabupaten Badung saat ini tengah landuh (makmur). Pernyataannya ini merujuk kepada sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Badung yang berasal dari sektor pariwisata khususnya pajak hotel dan restoran (PHR) sudah membaik.

Berdasarkan data dari Badan Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung Badung yang dirilis pada kuartal keempat tahun 2022, PAD Badung dinilai melewati target. Ancang-ancang PAD Badung pasca pandemi dipatok Rp 2,6 triliun namun target itu terlampaui dengan capaian lebih dari Rp 3 triliun.

“Saya ini melanjutkan instruksi Bapak Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran yaitu desa. Oleh karena itu, perbekel dan perangkat desa tidak hanya jalan di tempat harus ada inovasi,” tutur mantan Ketua DPRD Badung.

Khusus untuk DIDes, pola yang dirancang berupa indikator desa berprestasi. Jelas Giri Prasta, 10 persen dari PHR yang tersedia tahun ini adalah Rp 460 miliar. Sebanyak 20 persen dari anggaran tersebut yakni Rp 92 miliar bisa menjadi DIDes khusus kepada desa berprestasi dan berinovasi. *rat

Komentar