nusabali

Lomba Foto 'Caption' Mabasa Bali, Peserta Mampu Lewati Kesulitan

  • www.nusabali.com-lomba-foto-caption-mabasa-bali-peserta-mampu-lewati-kesulitan

DENPASAR, NusaBali
Wimbakara (Lomba) Foto dengan Caption Mabasa Bali menjadi ajang yang sangat menarik dalam perhelatan Bulan Bahasa Bali ke–5 Tahun 2023.

Lomba foto dengan caption mabasa Bali ini diikuti peserta dari 9 kabupaten/kota di Bali. Dari lomba secara online ini, ada sebanyak 87 foto yang masuk ke panitia lomba.

“Dari semua foto yang masuk, visual fotonya sangat kreatif. Rata-rata sudah menampilkan ide dan teknik kebaruan yang sangat variatif di dalam karya-karya para peserta,” kata salah seorang juri, Dr I Made Bayu Pramana SSn, MSn, Rabu (22/2).

Semua karya peserta menampilkan foto laut yang sesuai dengan tema Bulan Bahasa Bali ke-5 Tahun 2023, ‘Segara Kerthi: Campuhan Urip Sarwa Prani’. Ada tiga tema yang paling banyak diangkat peserta. Pertama landscape atau pemandangan laut, kedua human interest yang banyak menampilkan kehidupan manusia Bali berinteraksi dengan laut. Sedangkan ketiga, tema upacara, ritual yang dilakukan di laut.

“Saya lihat, tiga tema tersebut paling banyak muncul dalam karya lomba kali ini,” tegas Bayu Pramana. Bayu Pramana mengatakan, lomba foto dengan caption atau narasi berbahasa Bali ini cukup menarik dan sulit. Kalau lomba foto dengan caption berbahasa Indonesia atau berbahasa Inggris itu mungkin sudah biasa. Nah, kali ini menjadi tingkat kesulitan tersendiri bagi fotografer saat merancang narasi, merancang tulisan, yang dalam bahasa Bali seringkali cukup sulit dilakukan.

“Ada pula beberapa peserta bahasa Bali-nya sudah baik, tetapi ada narasinya yang kurang nyambung dengan foto-foto yang ditampilkan, sehingga menjadi mispersepsi antara visual foto dengan narasi yang dituliskan,” ungkap Koordinator Program Studi Fotografi ISI Denpasar, ini.

Sebagai fotografer, Bayu Pramana sangat kagum menyimak hasil karya foto-foto dari peserta yang memang sangat potensial. Bayu Pramana mengatakan, rasanya memang harus sering-sering menuangkan bahasa Bali dalam kegiatan foto, sehingga menjadi hal yang biasa.

“Jujur, kami sempat bingung memilih yang terbaik di antara karya-karya foto itu. Hampir semuanya bagus-bagus. Ini sebuah peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ucapnya. *cr78

Komentar