nusabali

Digelar Selama 12 Jam, Seluruh Krama Dilarang Menerima Tamu

Desa Adat Bugbug, Karangasem Gelar Nyepi Adat Usai Pelaksanaan Aci Manda

  • www.nusabali.com-digelar-selama-12-jam-seluruh-krama-dilarang-menerima-tamu

Arus lalulintas di Jalan Amlapura-Denpasar yang melintasi wilayah Desa Adat Bugbug tetap dibuka, hanya saja berlaku larangan berhenti di wilayah Desa Bugbug.

AMLAPURA, NusaBali

Desa Adat Bugbug, Kecamatan/Kabupaten Karangasem menggelar Nyepi adat usai pelaksanaan upacara Aci Manda. Nyepi ini berlangsung selama 12 jam mulai pukul 06.00 Wita sampai pukul 18.00 Wita di sajebag Desa Adat Bugbug mewilayahi 12 banjar adat pada Anggara Pon Merakih, Selasa (21/2).

Nyepi yang digelar usai Aci Manda ini merupakan perayaan nyepi secara khusus di Desa Adat Bugbug yang berlangsung setiap tahun. Sehari sebelum nyepi, krama Desa Adat Bugbug melaksanakan Aci Manda pada Tilem Kaulu, Soma Paing Merakih, Senin (20/2). Sebelum Aci Manda, krama Desa Adat Bugbug di rumahnya masing-masing menggelar upacara natab banten urip.

Lalu di sore hari mulai pukul 15.30 Wita memulai Aci Manda. Kelian Desa Adat Bugbug I Nyoman Purwa Ngurah Arsana didampingi Baga Parahyangan Jro Wayan Artana mengungkapkan prosesi Aci Manda diawali nedunang pralingga Ida Bhatara  Gede Agung Sakti bersama Ida Bhatara Pengawi. Ida Bhatara tedun dari Gedung Simpen menuju Pura Bale Agung. Kemudian krama melaksanakan upacara madeeng (mapeed) keliling desa. Madeeng melibatkan 4 anak teruna pasting (anak laki-laki yang masih SD), 2 anak asalnya dari timur Pura Bale Agung dan 2 anak lagi dari barat Pura Bale Agung. Mereka dihadirkan tanpa busana atas hanya pakai kain dengan ciri khas berambut panjang.

Teruna pasting ini diiringi teruna mengenakan pakaian adat tanpa busana atas. Purwa Ngurah Arsana menjelaskan, teruna pasting itu tugasnya mundut prasasti. Sedangkan prajuru desa mundut (mengusung) pratima Ida Sang Hyang Aji Purana Pura Pingit. Selain itu nedunang pratima Ida Bhatara Gede Agung Sakti dari Jro Kawan. Iring-iringan itu diikuti Kelian Adat Bugbug, Baga Parahyangan Desa Adat Bugbug, dan segenap pamangku.

Madeeng berawal dari Pura Puseh, keliling desa menuju Pura Penyarikan, lalu berakhir di Pura Bale Agung.

Di Pura Bale Agung, seluruh pratima dan prasasti malinggih di Gedong Bale Agung. Prosesi itu diakhiri muspa bersama yang diantarkan Jro Mangku Widia, Jro Mangku Budiana, dan Jro Mangku Nengah Iker. Keesokan harinya kemudian digelar Nyepi di wewidangan Desa Adat Bugbug yang mewilayahi 12 banjar adat, yakni Banjar Adat Geria, Puseh, Bancingah, Madya, Dharma Laksana, Segaa, Celuk Kangin, Celuk Kauh, Dukuh Tengah, Baruna, Samuh dan Asah.

Selama Nyepi digelar sebanyak 38 personel pecalang dikerahkan untuk berjaga, juga dilibatkan 2 anggota Sekaa Teruna (ST) dan 4 krama di masing-masing banjar adat. Aturan saat Nyepi adat digelar, yakni seluruh krama dilarang menerima tamu, dan tidak boleh bertamu. Bagi yang melanggar kena denda Rp 20.000 dan ngayah bersih-bersih di pura.

Selama nyepi krama juga wajib menjalankan Catur Brata Penyepian, yakni amati gni (dilarang menyalakan api), amati lelungan (dilarang bepergian), amati lelanguan (dilarang menggelar hiburan) dan amati karya (dilarang bekerja).

Sedangkan arus lalulintas di Jalan Amlapura-Denpasar yang melintasi wilayah Desa Adat Bugbug tetap dibuka seperti biasa. Hanya saja berlaku larangan berhenti di wilayah Desa Adat Bugbug bagi kendaraan yang lewat. Aktivitas sosial ekonomi pun tutup, mulai dari pasar desa, warung, kios, 7 SD, SMPN 4 Amlapura, SMA Jagadhita, kantor desa, kantor LPD, hingga aktivitas 4 objek wisata, yaitu Objek Wisata Candidasa, Objek Wisata Bukit Asah, Objek Wisata Pasir Putih dan Objek Wisata Selfie Candi Bentar Bukit Sang Hyang Ambu.

"Penutupan aktivitas selama Nyepi hanya berlangsung selama 12 jam dan dibuka kembali pada pukul 18.00 Wita," jelas Purwa Ngurah Arsana di sela-sela pelaksanaan nyepi di Desa Adat Bugbug. Baga Parahyangan Jro Wayan Artana menambahkan sesaat sebelum nyepi berakhir, Ida Bhatara Gede Agung Sakti bersama Ida Bhatara Pengawi tedun dari Pura Bale Agung pukul 17.30 Wita, kairing ke Pura Piit langsung katuran nyineb, selanjutnya nyepi berakhir. *k16

Komentar