nusabali

Kutsel Cuma Punya Satu Puskesmas Induk, Padahal Penduduk Padat dan Wilayah Luas

  • www.nusabali.com-kutsel-cuma-punya-satu-puskesmas-induk-padahal-penduduk-padat-dan-wilayah-luas

Jumlah penduduk lebih dari 100 ribu orang dan wilayah yang cukup luas, minimal ada tiga atau empat puskesmas di Kutsel.

MANGUPURA, NusaBali

Sebagai salah satu wilayah terluas kedua di Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta Selatan (Kutsel) ternyata masih kekurangan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Sampai saat ini baru memiliki satu puskesmas induk. Padahal idealnya di Kutsel bisa ada tiga atau empat puskesmas induk. Sebab jumlah penduduk lebih dari 100 ribu orang.

Usulan terkait penambahan puskesmas di Kutsel sempat mengemuka pada Musrenbang RKPD Tahun 2024 di Kecamatan Kuta Selatan belum lama ini. Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, mengatakan jumlah penduduk yang cukup banyak, minimal ada tiga atau empat puskesmas di wilayah Kutsel. Namun nyatanya baru satu dan keberadaan puskesmas baru berada di sektor timur saja.

Gede Arta juga tidak menampik, meski baru ada satu puskesmas, namun di Kutsel terdapat sejumlah rumah sakit, seperti RS Unud dan sejumlah rumah sakit swasta. Ini yang banyak membantu masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan.

Kabar baiknya, lanjut Gede Arta, rencananya Kutsel dengan luas wilayah nomor dua setelah Petang, tahun depan akan mendapatkan satu tambahan pembangunan puskesmas di seputaran kampus Politeknik Negeri Bali. “Nah, nantinya puskesmas tersebut dinamai Puskesmas Kuta Selatan II,” jelasnya, Senin (20/2).

Pada 2024 rencana pembangunan Puskemas Kuta Selatan II akan berproses, untuk hibah lahan berasal dari Unud. Kemudian proses DED masuk di anggaran perubahan. “Mudah-mudahan itu segera diwujudkan, karena sebelumnya pihak dinas telah melakukan pembahasan untuk itu,” kata Gede Arta.

Walau demikian, Gede Arta tetap berharap kawasan di Pecatu, Ungasan atau di Kutuh, bisa dibangun tambahan satu puskesmas lagi. “Dengan begitu di sektor selatan ada puskesmas induk, di wilayah barat ada, dan di wilayah timur juga ada,” harapnya sembari mengatakan semua ini demi memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

Sebelumnya, dalam rapat koordinasi (rakor) dengan DPRD Badung beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Badung dr Made Padma Puspita, juga menyampaikan hal serupa. Dua kecamatan kekurangan puskesmas, yakni Kecamatan Kuta Selatan dan Kecamatan Kuta Utara. “Saat ini berdiri 13 puskesmas di Badung. Jika bicara ideal, ini masih kurang, yang perlu penambahan antara lain di Kuta Selatan lagi dua puskesmas dan di Kuta Utara lagi satu puskesmas,” ujar dr Padma.

Berdasarkan data yang ada, Badung memiliki tiga puskesmas rawat inap, 10 puskesmas non rawat inap, 55 puskesmas pembantu, 265 apotek, 11 rumah sakit, dan 564 posyandu. Menurut dr Padma, pihaknya tengah melakukan negosiasi hibah untuk penambahan Puskesmas. Pendekatan dilakukan dengan pihak Universitas Udayana (Unud). “Astungkara akhir 2022 kami sudah melakukan negosiasi dengan Kampus Unud untuk pembangunan puskesmas. Target kita di 2023 ini memperoleh hibah untuk penambahan Puskesmas di Kuta Selatan,” jelas mantan Wakil Direktur Pelayanan RSD Mangusada.

Selain merancang penambahan puskesmas, dr Padma juga menyebut telah merencanakan merenovasi dua puskesmas, yakni Puskesmas Kuta 1 dan Puskesmas Mengwi 1. Upaya ini untuk menepis adanya stigma negatif masyarakat terkait pelayanan di puskesmas yang menganggap berobat di puskesmas kadang-kadang tidak sembuh.

“Pada 2023 ini kami akan melakukan perubahan secara fisik untuk Puskesmas Kuta 1 dan Mengwi 1, karena ada anggapan orang masuk puskesmas kadang-kadang tidak sembuh. Kami mau ubah mindset itu,” tegas dr Padma sembari menyebut sejatinya dibandingkan ke klinik, SDM kesehatan Badung lebih banyak berada di puskesmas. *ind

Komentar