nusabali

Viral, 2 Warga Bersaudara Tuna Netra Tinggal di Hutan

Dinsos Tegaskan Sudah Dapat Bantuan Rumah

  • www.nusabali.com-viral-2-warga-bersaudara-tuna-netra-tinggal-di-hutan

BANGLI, NusaBali
Dua bersaudara, Jro Su dan I Kade, viral di media social karena mereka tinggal di tengah hutan. Keduanya, warga Dusun Kendal, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Bangli ini, dalam kondisi tidak bisa melihat atau tuna netra.

Pihak Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Bangli menegaskan, warga tersebut sudah mendapat bantuan rumah layak huni.

Sementara itu, terdapat unggahan dari salah satu akun di media sosial Instagram warga terkait dua bersaudara yang tinggal di tengah hutan tersebut. Unggahan tersebut mendapat reaksi beragam dari warganet. Cukup banyak yang menanyakan kinerja pemerintah. Sebab seolah tidak tahu keberadaan warganya yang butuh bantuan.

Kepala Bidang Rehabilitasi, Perlindungan dan Jaminan Sosial, Sang Ayu Suarning mengaku sudah mendatangi warga tersebut pada Kamis (16/2). Dijelaskan, dua bersaudara itu memilih tinggal di gubuk kecil. Sejatinya Kementerian Sosial telah memberikan bantuan bedah rumah tahun 2011. "Jro Su memilih tetap tinggal di gubuk. Sia sudah punya rumah layak huni," ungkapnya.

Pihak keluarga, jelas Sang Ayu, juga sudah meminta agar Jro Su pindah ke rumah layak huni bantuan pemerintah. Rumah yang sudah layak huni itu hanya sewaktu waktu ditempati. "Sedangkan, sehari-hari yang bersangkutan lebih sering tinggal di gubuk itu. Lokasi gubuk tidak di hutan, tetapi di areal tegalan," tegasnya.

Petugas pun kembali meminta pada Jro Su dan adiknya untuk pindah dan tinggal ke rumah layak huni. Diakui Jro Su mau untuk pindah, meski masih ada rasa enggan. "Alasan lebih suka tinggal di gubuk karena dekat untuk mencari kayu bakar serta mengurus lahan pertanian dan mencari sayuran lebih gampang," ujarnya.

Jro Su dan I Kade masuk dalam daftar KK miskin. Keduanya sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Mulai dari bantuan bedah rumah, bantuan Kartu Indonesia Sehat Penerima Bantuan Iuran (KIS-PBI) dari APBN, Bantuan Sembako, hingga BLT. "Ketika pencairan  BLT itu keponakannya yang membantu untuk mencairkan ke Pos menggunakan surat kuasa," kata Sang Ayu Suarning.

Disampaikan pula, dari hasil pengecekan, Jro Su dan I Kade membutuhkan beberapa bantuan. Salah satunya bantuan sembako. Sebab untuk kebutuhan dasar, keduanya sering dibantu oleh saudara, tetangga, maupun donatur.

Pihaknya mengaku telah koordinasi dengan Sentra Mahatmiya Kemensos RI dan Dinas Sosial P3A Provinsi Bali. "Selain sembako, kebutuhan yang dirasa perlu saat ini berupa tempat tidur, kasur dan bantal, serta tongkat tuna netra manual," sambungnya.

Dinsos Bangli juga telah melakukan koordinasi dengan Puskesmas setempat, untuk pemeriksaan mata. Serta melakukan pendampingan untuk kedepannya.

"Jro Su maupun adiknya tidak mengalami kebutaan sejak lahir. Warga ini sebelumnya bisa melihat dengan normal. Akan tetapi karena faktor usia, yang kemungkinan mengganggu penglihatan keduanya," imbuhnya. *esa

Komentar