nusabali

73 Pengajar Kantongi Sertifikat Guru Penggerak

  • www.nusabali.com-73-pengajar-kantongi-sertifikat-guru-penggerak

SINGARAJA, NusaBali
73 guru dari berbagai jenjang di Buleleng lolos sebagai guru penggerak angkatan V tahun 2023.

Mereka akhirnya mengantongi sertifikat guru penggerak setelah tujuh bulan menjalani lokakarya. 73 puluhan guru penggerak tahun ini, yakni 15 orang dari jenjang PAUD, 22 orang dari jenjang SD, 20 orang dari jenjang SMP, 18 orang dari jenjang SMA, 7 orang dari jenjang SMK, dan seorang dari jenjang SLB. Program guru penggerak diluncurkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), untuk mendukung Kurikulum Merdeka Belajar. Seluruh guru ini pun dituntut memiliki inovasi pembelajaran, mengelola sekolah hingga mengelola keuangan.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika mengatakan, para guru penggerak ini telah berproses sejak pertengahan tahun 2022 lalu. Mereka mengikuti 9 tahapan lokakarya. Seluruh tahapan yang harus dilalui mulai dari seleksi administrasi, hingga penguatan-penguatan dalam proses pendidikan. “Mereka yang ikut guru penggerak ini atas inisiatif dan kemauan sendiri. Kami di dinas hanya mendorong agar mereka untuk ikut program guru penggerak terutama yang sudah punya sertifikasi pendidik, untuk mengupdate ilmu,” jelas Astika.

Menurutnya, menjadi guru penggerak bukan hal mudah. Mereka harus punya kematangan secara moral dan emosional. Mereka juga wajib memiliki kemampuan menyusun perencanaan, merefleksikan, serta mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada siswa.

Keuntungan menjadi guru penggerak, guru yang bersangkutan mendapat tiket estafet untuk menjadi kepala sekolah. Sertifikat guru penggerak saat ini diakui untuk kompetensi guru yang memiliki kemampuan tidak hanya mengelola pembelajaran di kelas, tetapi juga manajerial sekolah. Sehingga mereka tidak perlu mengikuti pendidikan calon kepala sekolah untuk meniti karir.

Sementara itu, persoalan guru penggerak di Buleleng sebarannya belum merata. Sejauh ini masih berfokus di Kecamatan Buleleng.Disdikpora pun menyiapkan solusi dengan membuat coaching clinic rutin. *k23

Komentar