nusabali

Pasokan Air Bersih ke Pecatu Terganggu

  • www.nusabali.com-pasokan-air-bersih-ke-pecatu-terganggu

Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta menyebut, warga terpaksa memakai air galon untuk kebutuhan MCK dan minum hewan ternak seperti sapi.

MANGUPURA, NusaBali

Pasokan air bersih ke wilayah Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung mengalami gangguan. Bahkan, gangguan tersebut sudah berlangsung selama tiga pekan belakangan ini. Kondisi tersebut sudah dilaporkan ke Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Mangutama, namun belum ada penanganan signifikan. Karenanya, warga terpaksa harus membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta menerangkan bahwa ngadatnya distribusi air bersih sudah terjadi sejak tiga minggu terakhir. Bahkan, warga sampai harus membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan MCK. Tidak hanya kebutuhan masyarakat, kebutuhan minum hewan ternak seperti sapi pun harus diberikan air isi ulang.

Dikatakannya, pihaknya sudah beberapa kali melayangkan keluhan perihal tersebut, namun Perumda Tirta Mangutama selalu beralasan bahwa hal itu disebabkan adanya pipa bocor.

“Alasannya selalu pipa bocor, wellsite meledak. Tidak mengerti saya, tapi yang jelas ini sangat mengecewakan sekali,” ucap Sumerta, Minggu (12/2).

Menurut Sumerta, di wilayah Pecatu sebenarnya sudah dibangun reservoir yang cukup besar. Sayangnya usai dibangun serta dipasangi mesin pendistribusian air, hal itu seolah tidak berfungsi sama sekali. Padahal keberadaan alat itu semula bertujuan untuk memasok kebutuhan air ke wilayah Pecatu. Atas hal itu pihaknya berharap agar pihak terkait dapat segera melakukan penanganan supaya masyarakat dapat kembali terlayani air bersih.

“Saat ini kami banyak dibantu pasokan air dari Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung. Alternatif distribusi air melalui mobil tangki memang cukup membantu. Tapi, itu hanya solusi sementara saja,” tandas Sumerta.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung Made Suarsa tidak memungkiri kondisi tersebut. Namun ditegaskannya kondisi dimaksud tidak sampai berminggu-minggu, melainkan baru berlangsung sekitar 5 hari. Kondisi itu akibat meningkatnya serapan atau pemakaian air, karena sambungan baru sudah semakin banyak dan pemakaian air juga sedang mengalami kenaikan seiring bergeliatnya pariwisata.

“Jika kondisi itu terjadi, biasanya kita sikapi dengan pengaktifan pompa cadangan. Namun saat ini pompa cadangan sedang mengalami kerusakan,” kata Made Suarsa.

Made Suarsa menyatakan, pihaknya sedang berupaya memperbaiki pompa cadangan dimaksud, yang diperkirakan akan rampung pada Minggu (12/2). Sehingga pada Selasa (13/2) hari ini, distribusi air diharapkan sudah bisa normal kembali. Selama ngadatnya distribusi air, kebutuhan masyarakat sudah disikapi dengan mengirimkan air bersih melalui mobil tangki. Hal itu diharapkan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat, dengan menghubungi pihaknya di Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung.

“Wilayah Pecatu terletak pada topografi yang tinggi, sehingga sangat diperlukan tambahan pompa. Saat ini masih dimaksimalkan. Harapannya secepatnya segera teratasi,” tandas Made Suarsa. *dar

Komentar