nusabali

Kata Siapa Kaum Introvert Tidak Bisa Public Speaking? Simak Tipsnya

  • www.nusabali.com-kata-siapa-kaum-introvert-tidak-bisa-public-speaking-simak-tipsnya

MANGUPURA, NusaBali.com – Bagi orang ekstrovert yang senang membuang energinya bersama orang lain, public speaking atau berbicara di depan umum mungkin menjadi hal biasa bagi mereka. Namun, bagaimana dengan kaum introvert yang cenderung lebih merasa nyaman ketika sendiri?

Secara gamblang, tak sedikit orang memandang bahwa kaum introvert tidak bisa ber-public speaking, namun ungkapan itu ternyata salah besar. 

Menurut CEO and Managing Director of Darmawan & Associates, Yoke Darmawan public speaking bukanlah hal yang mudah tetapi sangat memungkin untuk dilakukan oleh siapa pun dan dalam kesempatan apa pun. Sehingga kata Yoke, untuk orang introvert sekali pun tetap bisa ber-public speaking dengan hanya membutuhkan struktur materi yang jelas. 

“Jadi introduction-nya jelas, badan yang ingin disampaikan jelas, penutupannya jelas. Dengan demikian seorang introvert pun bisa menyampaikan pesan secara lugas dan jelas tanpa harus mengubah kepribadiannya,” ujar Yoke saat ditemui di Green Room Park 23 Creative Hub, Jumat (10/2/2023) sore.

Public speaking menurut Yoke merupakan hal yang sangat penting. Tidak hanya membutuhkan confident (percaya diri, Red) saja, tetapi juga secara struktural. Jadi, seseorang harus bisa percaya diri membagi atau mempersiapkan materi sehingga para pendengar bisa mengerti dan belajar dari apa yang disampaikan.

“Self confident itu bukan hanya positive thinking tetapi latihan, harus praktis dan dilakukan secara terus menerus. Sehingga akan terbangun rasa percaya diri secara mandiri,” tuturnya.
Lantas, apa saja yang perlu dilakukan agar bisa ber-public speaking

Yoke menjelaskan, ada tiga hal penting di dalam public speaking. Pertama, hal itu jelas adalah self awareness atau membangun kesadaran diri.

First impression atau kesan pertama yang ditunjukkan seseorang harus bagus dengan cara melatih body language atau bahasa tubuh. Selain itu, seseorang tidak perlu takut dengan bahasa Inggris atau bahasa asing yang belum dikuasai. Sebab, yang paling penting kata Yoke adalah seseorang itu memiliki passion, cara yang baik, bahasa tubuh yang baik, sehingga para pendengar akan mudah untuk mengerti apa yang mereka sampaikan.

Hal kedua yang perlu dilakukan adalah mengenal siapa yang akan diajak berbicara. Kata Yoke, hal ini sangat penting karena semua orang berbeda-beda. Hal ketiga sekaligus menjadi hal terakhir adalah semua materi yang diucapkan bisa tersampaikan.

“Kita harus tahu usia gapnya mereka (pendengar), latar belakang mereka, keingintahuan mereka, jadi kita menyesuaikan apa yang kita sampaikan dengan pendengarnya. Jadi ini keilmuan baru yang harus didalami,” terangnya.

Dalam berbicara di depan umum, seseorang harus melihat para audience. Karena kembali lagi kata Yoke kepada tujuan, tujuan apa yang ingin kita berbicara di depan umum. Tujuan itu seperti memberi edukasi, informasi, atau mempengaruhi seseorang untuk mengubah pendapatnya dan banyak tujuan lainnya. 

Tak cukup itu, seorang public speaker juga harus memerhatikan siapa yang mereka ajak berbicara. Sehingga gunakanlah bahasa yang dimengerti oleh pendengar, karena tujuan akhirnya adalah ingin para pendengar setuju apa yang kita katakan. 

“Seorang public speaker harus pandai menggunakan body languagenya, intonasi suara rendah tingginya, penggunaan tangannya dan lain-lainnya yang bisa mempengaruhi pendengar untuk tetap antusias dan mengambil makna dari presentasi tersebut,” jelasnya.

Yoke pun berpesan, hal yang harus dilakukan oleh seorang introvert atau pun semua orang yang berbicara di depan umum untuk percaya bahwa dirinya bisa dan jangan takut pada suatu hal yang belum tentu bisa menjatuhkan dirinya atau self esteem. 

“Kita harus membangkitkan pikiran yang positif dulu. Kalau takut, semua orang juga takut. Kalau ragu-ragu, semua orang juga ragu-ragu. Tetapi bagaimana kita melawan keraguan itulah yang menentukan jalan karier masa depan kita nantinya,” pesannya. *ris








Komentar