nusabali

Terkait Rencana Revitalisasi Pasar Umum Negara

Pedagang Pikir-pikir, Pengunjung Mendukung

  • www.nusabali.com-terkait-rencana-revitalisasi-pasar-umum-negara

Bupati Nengah Tamba menyebut revitalisasi Pasar Umum Negara dirancang menjadi pasar yang representatif dan ikonik pariwisata.

NEGARA, NusaBali

Rencana revitalisasi Pasar Umum Negara masih menjadi pro dan kontra di kalangan pedagang. Namun sebaliknya, kalangan pengunjung ataupun pelanggan mengaku sangat mendukung revitalisasi agar pasar ditata lebih bagus. Terlebih kondisi pasar yang kotor dan semrawut dinilai sangat mengganggu kenyamanan pengunjung.

Dari penjajakan di Pasar Umum Negara, Selasa (7/2), dipastikan tidak semua pedagang menolak rencana revitalisasi. Namun ada juga yang dengan tegas mengatakan menolak karena khawatir pasar akan sepi. Termasuk ada yang menyatakan masih pikir-pikir karena belum ada sosialisasi terkait gambaran ataupun teknis revitalisasi.

Sementara sejumlah pengunjung yang sempat ditemui, Selasa kemarin, mengaku sangat mendukung rencana revitalisasi pasar tradisional terbesar di Jembrana ini. Terlebih dengan kondisi pasar yang kotor dan becek tiap musim hujan, membuat tidak nyaman.

Di samping itu, penempatan pedagang yang semrawut karena tidak ditata ataupun dikelompokkan sesuai jenis dagangan, membuat pengunjung susah mencari ataupun memilih barang yang hendak dicari. “Kalau memang pasar mau dibenerin, dibuat lebih bagus, kita pasti mendukung. Masak dibuat bagus tidak mau?,” ujar salah seorang pengunjung pasar, Sumiati, 40, asal Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo.

Sebelumnya, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, revitalisasi Pasar Umum Negara diperlukan bukan karena keinginan pribadi Bupati. Namun alasannya adalah kebutuhan untuk kepentingan masyarakat Jembrana. “Ini untuk kepentingan Jembrana, kepentingan masyarakat Jembrana. Bukan kepentingan Bupati,” tandas Bupati Tamba.

Bupati Tamba menegaskan, untuk merevitalisasi Pasar Umum Negara yang diperkirakan membutuhkan anggaran hingga Rp 160 miliar, tidak bisa dilaksanakan dengan mengandalkan keuangan daerah atau APBD. Karena itu, ketika ada tawaran bantuan dari pemerintah pusat untuk merevitalisasi Pasar Umum Negara di tahun 2023 ini, dirinya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

"Dana revitalisasi sebesar itu, murni melalui dana pusat (APBN). Nah kalau tidak sekarang kesempatannya, mau kapan lagi? Pendapatan daerah yang kita miliki sekarang ini, masih jauh, tidak sebesar itu. Makanya kalau tidak diterima bantuan pusat itu, peluang kita mempunyai pasar yang lebih tertata akan hilang,” ucap Bupati Tamba.

Menurut Bupati Tamba, Pasar Umum Negara sudah sangat layak direvitalisasi. Pasar yang dibangun pada 1987, itu hanya sempat direhab sebagian karena kebakaran tahun 2004 lalu. Selain bangunan sudah lawas, kondisi di pasar yang kotor dan terkesan semrawut, itu perlu ditata ulang untuk menjaga eksistensi pasar tradisional.

“Jangan berpikir kalau pasar akan dibuat mewah, bukan itu. Tetapi kita ingin pasar menjadi bersih, higienis, nyaman, dan tertata lebih baik sehingga pengunjung, pedagang nyaman di pasar. Kalau pengunjung sudah betah, pasar ramai, pasti lebih banyak yang berbelanja. Pasarnya tetap pasar tradisional,” kata Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, ini.

Bupati Tamba menambahkan, dalam revitalisasi nanti, Pasar Umum Negara juga dirancang menjadi pasar ikonik pariwisata. Di mana, di sungai yang membelah pasar akan dibangun jembatan kaca yang bisa menjadi daya tarik wisatawan datang ke pasar. “Kita tata rapi, dan semua disediakan. Fasilitas parkir, gudang, semua bakal dilengkapi. Termasuk fasilitas untuk kunjungan wisatawan menyambut Jembrana Emas 2026,” ujarnya.

Menurut Bupati Tamba, untuk menyambut Jembrana Emas, perlu disiapkan pasar yang bersih, tertata, dan nyaman. Pasar Umum Negara juga akan disiapkan menyediakan bahan pokok untuk pekerja di Pelabuhan Perikanan Pengambengan yang rencananya dijadikan pelabuhan perikanan berstandar internasional.

“Banyak kapal nantinya berlabuh di sana. Setiap kapal akan membawa banyak ABK. Ribuan orang akan beraktivitas di sana, dan nanti pasar akan menjadi tempat mereka mencari segala kebutuhan. Untuk itu yang harus disiapkan adalah menata pasar menjadi lebih representatif,” tandas Bupati Tamba. *ode

Komentar