nusabali

Booming Saat Terjadi Krisis Moneter

  • www.nusabali.com-booming-saat-terjadi-krisis-moneter

GIANYAR, NusaBali
I Nyoman Astawa,50, salah seorang pematung asal Batubulan Kangin, Gianyar, yang sempat menikmati kejayaan berkarya terutama jenis patung  patung Naga Zebra.

Pembeli jenis patung ini sempat booming sekitar tahun 1998. Saat itu, Indonesia didera krisis moneter dahsyat. Pemicunya, harga dolar naik. “Seingat tiyang (saya) dari Rp 8.200 per dollar melonjak jadi Rp 13.500 per dollar,” kenang ayah 3 anak ini.

Lonjakan  harga dolar kala itu menjadi berkah bagi perajin patung di Batuyang, Batubulan Kangin. Turis, baik yang dengan tujuan melancong maupun  turis  bisnis ‘menyerbu’, ramai datang dengan tujuan membeli patung ke khususnya patung naga zebra. “Karena unik dan hanya di Batuyang  yang membuat,” kata Astawa.

Mereka yang awalnya  kerja sebagai tukang maupun buruh bangunan beralih ikut bekerja dalam pembuatan patung  ‘naga zebra’.Ada yang ngamplasin, memahat, mengukir dan pekerjaan terkait lainnya. “Laki dan perempuan banyak. Juga  braya dari luar kabupaten banyak datang, belajar dan bekerja di sini,” lanjut Astawa.

Harga bahan baku, yakni kayu suar relatif murah ketika itu. Untuk 1 truk  hanya Rp 1,2 juta. Sedangkan saat ini, harga per truk kayu suar antara Rp 20 juta sampai Rp 25 juta. “Dari bahan baku seharga antara Rp35 ribu sampai Rp50 ribu, setelah jadi patung, bisa terjual Rp700 ribu sampai Rp800 ribu,” ungkap Astawa tentang gambaran harga patung ‘naga zebra’ made in Batuyang, Batubulan Kangin.

Kini, masa masa booming patung Naga Zebra telah lewat. Namun pembuatan patung jenis ini masih jalan. Pesanan ada saja hanya tidak seperti masa booming antara 1998-2003. “Ini saya ada pesanan yang siap kirim ke Amerika,” tunjuk Astawa, pada ‘sosok’ patung naga zebra besar di halaman teras  balai dlod rumahnya di Banjar Kenanga, Desa Adat Batuyang, Batubulan Kangin.

Untuk mengusik dan memantik selera pasar, patung Naga Zebra didesain tidak menoton. Dimodifikasi, baik dalam style, gaya, asesori dan detil lainnya. “Pokoknya harus terus berinovasi,” ucap Astawa yang belajar memahat patung sejak sekolah dasar.

Sebagai ikon kerajinan patung kayu dari  Desa Batubulan Kangin, sosok patung Naga Zebra ‘diabadikan’  dalam bentuk patung di pertigaan  jalan sebelah utara Kantor Perbekel Batubulan Kangin. Profilnya yang khas, jelas bagi pelaku lalu lintas yang lewat di jalur tersebut. *nata

Komentar