nusabali

Dipromosikan Presiden Jokowi, Perajin Sepatu Endek Banjir Orderan

Awalnya Manfaatkan Kain Sisa, Kini Gunakan Kain Baru

  • www.nusabali.com-dipromosikan-presiden-jokowi-perajin-sepatu-endek-banjir-orderan

NEGARA, NusaBali
Sepatu berbahan endek Bali dengan brand JB (Jembrana Bahagia) buah karya perajin Kelompok Loka Swarna di Banjar Tegal Asih, Desa Batuagung, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, belakangan menjadi perhatian publik.

Sepatu endek JB semakin banyak diburu masyarakat setelah dipromosikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), yang membeli dan langsung memakai sepatu endek JB saat kunjungan ke Sentra Tenun Jembrana, Kamis (2/2/2023) lalu.

Selain Presiden Jokowi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sekretaris Menteri PUPR, dan sejumlah rombongan pendamping waktu kunjungan Presiden ke Sentra Tenun Jembrana, ikut membeli sepatu endek JB. Termasuk Ibu Negara Iriana Jokowi membeli sandal berbahan kain endek yang juga merupakan produksi Kelompok Loka Swarna.

Ketua Kelompok Loka Swarna Putu Devi Indah Bestari, 49, saat ditemui di kediamannya yang sekaligus menjadi base camp Kelompok Loka Swarna, Sabtu (4/2), mengaku tidak menyangka sepatu endek JB dibeli oleh Presiden Jokowi. Bahkan dirinya tidak menyangka orang nomor satu di Indonesia sangat kagum dengan sepatu endek JB, sehingga membuatkan postingan khusus di akun media sosial Presiden.

“Dari awal diminta menyiapkan lebih banyak sepatu karena ada rencana kunjungan Bapak Presiden, sudah deg-degan. Nah, pas lihat beliau mencoba dan dibeli oleh beliau, saya pun sempat blank. Dalam hati, saya berpikir ini beneran akan dibeli oleh beliau?,” ujar Devi.

Devi menjelaskan, Kelompok Loka Swarna baru terbentuk pada 22 November 2022 lalu. Kelompok perajin dengan 10 orang anggota dan kebanyakan merupakan kalangan pemuda-pemudi, ini dibentuk setelah diadakan pelatihan diversifikasi produk tenun yang diadakan Dinas Koperindag Jembrana saat pembangunan Sentra Tenun Jembrana tahun lalu.

“Kebetulan waktu pelatihan, saya sendiri yang ditunjuk sebagai tutor (pelatih). Karena saya sudah ada pengalaman sebagai praktisi membuat sepatu dan tas handmade. Nah, kebetulan kemarin diminta menjadi tutor membuat produk alas kaki berbahan endek, sekalian saya ajak peserta buat kelompok,” ungkap Devi.

Selain sepatu, Kelompok Loka Swarna juga memproduksi sandal, tas, dan topi yang semuanya berbahan utama endek Bali. Saat awal-awal membentuk kelompok 3 bulan lalu, dirinya membuat sepatu endek dengan memanfaatkan kain perca (kain sisa) dari sisa pembuatan tas dan topi. Namun seiring membeludaknya pesanan sepatu endek, dirinya telah kehabisan stok kain perca sehingga harus menggunakan kain baru.

Terlebih setelah dipromosikan langsung oleh Presiden Jokowi, Devi mengaku, banyak yang meminta agar dibuatkan sepatu endek yang sama dengan sepatu yang dibeli Presiden. Khusus sepatu dengan balutan endek warna coklat yang dibeli Presiden itu, adalah endek motif Dior.

“Sampai hari ini (Sabtu kemarin), ada 120 pesanan sepatu yang minta motif sama dengan sepatunya Bapak Presiden,” kata Devi.

Di luar pesanan sepatu endek bermotif sama dengan sepatunya Presiden Jokowi, Devi mengaku juga banyak yang memesan sepatu dengan motif lain. Lantaran untuk pembuatan sepatu endek sebagian besar dikerjakan secara manual, dirinya bersama anggotanya cukup kewalahan memenuhi orderan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, dirinya mengaku sudah ada orderan yang masuk dari sejumlah wisatawan mancanegara.

“Karena kami memang baru, belum punya alat yang lengkap. Hampir semuanya masih dikerjakan manual. Makanya kami cukup kewalahan. Tiap ada order, tetap kami ambil, tetapi kami minta waktu. Mesti antre dulu karena produksi kami masih terbatas,” ucap Devi.

Sebelum di-endorsement oleh Presiden Jokowi, Devi mengatakan, sepatu endek dengan brand JB ini pertamakali dipromosikan oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Melalui dukungan Bupati Tamba, sepatu endek JB ini pun sempat dipromosikan oleh beberapa pejabat negara yang sempat diajak berkunjung ke Sentra Tenun Jembrana.

Di antaranya ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Termasuk saat ada studi banding Bupati Bandung ke Jembrana, Bupati turut memesan sepatu endek. “Sejak dipromosikan Bapak Sandiaga Uno, sudah mulai ada orderan dari luar Bali,” kata Devi.

Menurut Devi, ada dua model sepatu endek yang diproduksi kelompoknya. Pertama adalah model sport dan satu lagi model slip on yang sama-sama dibandrol seharga Rp 400.000 per pasang. Dalam memproduksi sepatu endek, dirinya masih terkendala pengerjaan yang hampir seluruhnya dilakukan secara manual. Karena belum memiliki peralatan yang memadai, dirinya bersama anggota kelompoknya hanya bisa membuat 15 pasang sepatu dalam waktu dua hari.

“Itu pun sudah kita kebut. Tiap hari kita kerjakan dari pukul 08.00 Wita sampai pukul 22.00 Wita. Bahkan sejak kemarin kita kerjakan sampai pukul 23.00 Wita. Kendala di pembuatan karena masih manual. Hanya untuk menjahit saja yang pakai mesin,” ungkap Devi.

Devi berharap, ada bantuan sejumlah alat untuk memperlancar produksi sepatu tenun di kelompoknya. Terutama alat atau mesin pres untuk memudahkan pemasangan out sole dengan in sole sepatu, mesin molding untuk membuat cetakan sole sepatu, dan mesin untuk pembuatan merek atau brand sepatu.

“Mudah-mudahan ada yang mau membantu. Karena sementara ini belum punya alat-alatnya, kami masih mengandalkan bahan-bahan out sole pabrikan. Belum bisa membuat variasi-variasi. Kita juga rencana mau buat model yang sepatu full kulit dan dibalut endek, tetapi belum bisa karena tidak ada alat,” papar Devi.

Ke depan, Devi berharap sepatu endek nantinya bisa dijejer dengan sepatu yang ada di toko-toko. Bahkan dirinya pun berangan-angan agar kualitas sepatu endek ini bisa menyaingi kualitas sepatu dengan brand-brand ternama. “Kalau ada peralatan yang mendukung, kita bisa buat agar lebih kokoh. Karena kalau masih full manual, tentu akan sulit bersaing dengan kualitas sepatu ternama,” tandas Devi. *ode

Komentar