nusabali

Badan Otorita Gaet Investor Bangun IKN

  • www.nusabali.com-badan-otorita-gaet-investor-bangun-ikn

JAKARTA, NusaBali
Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono memastikan bahwa pembangunan Nusantara di Kalimantan Timur berjalan sesuai rencana.

Ditargetkan pada 17 Agustus 2024 bisa dilakukan upacara peringatan hari kemerdekaan di Istana Negara yang baru. Hal itu dikatakan Bambang di depan investor dalam acara Mandiri Investment Forum di Plaza Mandiri, Jakarta, seperti dilansir detik.com, Kamis (2/2). Acara itu dihadiri oleh 260 investor mancanegara dan nasabah yang bergabung secara hybrid.

“Tahun depan Bapak Presiden ingin nantinya upacara bendera hari kemerdekaan itu di IKN. Kami berusaha keras untuk membuat kenyataan itu,” kata Bambang.

Dalam kesempatan itu Bambang memamerkan titik nol IKN Nusantara yang diklaim sedang populer hingga banyak yang berbondong-bondong datang ke sana. Kehadiran itu membuat orang FOMO (Fear of Missing Out) atau cemas karena takut ketinggalan suatu hal yang sedang tren. “Di akhir pekan, misalnya, 5.000 hingga 6.000 orang datang ke sini, hanya ingin selfie. Mereka FOMO, takut ketinggalan, mungkin teman Anda memiliki gambar ini di Instagram,” ujar Bambang sambil menunjukkan gambar titik nol IKN.

Bambang menyebut IKN memiliki luas 256.142 hektare (Ha). Luas itu empat kali lebih besar dari DKI Jakarta dan tiga kali Singapura. “Areanya (IKN) 256.000 Ha, 4 kali lebih besar dairi Jakarta, sekitar 3 kali lebih besar dari Singapura,” kata Bambang.

Di sisi lain, penduduk kota IKN juga ditargetkan hanya diisi oleh 1,9 juta jiwa. “Karena kita akan memiliki kota yang semuanya seimbang dengan alam dan manusia,” ujarnya.

Luas IKN itu secara keseluruhan akan dibangun bertahap sampai 2045. Saat ini pemerintah sedang fokus membangun kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) sampai 2024 yang luasnya 6.671 Ha.

Bambang menuturkan 65 persen dari luas IKN akan dibiarkan sebagai hutan tropis. Hanya 25 persen dari total area yang akan dibangun perkotaan dan 10 persen dijadikan taman serta area produksi makanan. “Cuma seperempat yang akan dibangun, 65 persen jadi tropical forest, jadi kota hutan, kota rimba dan 10 persen jadi daerah hijau,” ucapnya.

Oleh karena itu, Bambang membantah jika pembangunan IKN Nusantara akan merusak lingkungan. “Wrong (salah), karena di sini kita akan menghutankan kembali. Sekarang ini hutan produksi, kita akan membuat hutan produksi itu jadi hutan tropis lagi,” ucapnya.

“Mudah-mudahan ini akan terjadi di masa depan. Jadi izinkan saya kembali lagi ke persiapan saya. Apa yang terjadi di lapangan bahwa proyek tersebut berjalan sesuai rencana,” tambahnya.

Bambang menyampaikan hingga akhir Januari 2023 telah lebih dari 100 investor menyatakan tertarik berinvestasi di IKN, serta 90 investor telah menyampaikan Letter of Intent kepada Otorita. Sejumlah sektor investasi yang diminati para investor, di antaranya infrastruktur dan unitilitas sebanyak 25 investor, edukasi 15 investor, konsultan 14 investor, perumahan 10 investor, komersial 9 investor, teknologi 6 investor, kesehatan 5 investor dan perkantoran sebanyak 6 investor.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan saat ini ada tiga investor yang siap membangun hunian di IKN yaitu Konsorsium CCFG Corp dan PT Risjadson Brunsfield Nusantara dengan investasi sebesar Rp 30,8 triliun.

Selain itu, ada Korea Land and Housing Corp dengan investasi Rp 8,65 trilliun dan PT Summarecon Agung Tbk sebesar Rp 1,67 triliun. Melalui invetasi tersebut nantinya akan dibangun 184 tower hunian dengan kapasitas 14.500 jiwa dan direncanakan akan selesai pada akhir 2024.

“Begitu banyak investor yang mau masuk, kita oversubscribe karena pasar offline yang available sekarang nggak bisa lagi menampung permintaan. Jadi yang minta tanah sama yang kita punya tanah sudah matang itu nggak balance, kebanyakan permintaannya daripada yang tersedia, sehingga kita membuka lagi 1A, 1B, 1C itu daerah-daerah yang kita buka plus yang lain,” ucapnya. *

Komentar