nusabali

Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Danu Kerthi Buleleng

Didampingi Gubernur Koster Juga Resmikan Shortcut Titik 7-8

  • www.nusabali.com-presiden-jokowi-resmikan-bendungan-danu-kerthi-buleleng

SINGARAJA, NusaBali
Presiden RI Ir Joko Widodo (Jokowi) didampingi Gubernur Bali Wayan Koster meresmikan Jalan Shortcut Singaraja-Mengwitani titik 7 dan 8, Bendungan Danau Kerthi Buleleng (Bendungan Tamblang), dan Penataan Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai, Kota Denpasar pada, Wraspati Wage Pujut, Kamis (2/2/2023).

Peresmian ketiga program prioritas pembangunan infrastruktur secara terintegrasi dan terkoneksi sebagai implementasi dari visi pembangunan Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru ini disaksikan langsung oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Ny Putri Suastini Koster, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RI Hadi Tjahjanto, Sekretaris Kabinet RI Pramono Anung, Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, dan Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa.

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti serta disambut oleh sebanyak 800 siswa SD, SMP, SMA/SMK dengan menggunakan Busana Adat Bali. Rombongan Presiden tiba di lokasi bendungan sekitar pukul 11.00 Wita. Di pintu masuk bendungan rombongan juga disambut baleganjur dan Tari Danu Kerti yang dibawakan oleh siswa-siswi di Kecamatan Sawan berkolaborasi dengan Sanggar Seni Manik Utara. Sambutan hangat dari siswa itu pun mendapat respons Presiden Jokowi yang sempat berdialog singkat dengan beberapa siswa sebelum acara peresmian dimulai.

Presiden RI Ir Joko Widodo dalam sambutannya menyampaikan Bendungan Danau Kerthi Buleleng yang dibangun sejak tahun 2018 dengan sumber anggaran dari APBN sebesar Rp 820 miliar ini memiliki kapasitas tampung 5,1 juta meter kubik dan luas genangannya kurang lebih 29,8 hektare. “Bendungan Danu Kerthi Buleleng ini berfungsi mengairi sawah seluas 588 hektare serta mengurangi banjir. Hari ini kita resmikan,” ujar Presiden Jokowi.

Gubernur Bali, Wayan Koster dalam laporannya menghaturkan terimakasih dan ucapan selamat datang kepada Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Provinsi Bali. Gubernur Koster melaporkan bahwa Presiden Joko Widodo telah banyak membangun Bali. Pertama, Pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih di Kabupaten Karangasem yang akan selesai dibangun pada akhir bulan Februari 2023.

“Mohon berkenan agar Bapak Presiden berkenan meresmikannya pada bulan Maret 2023 awal. Karena pada bulan Maret minggu kedua, pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih akan dijadikan rangkaian upacara terbesar di Pura Agung Besakih,” ujar Gubernur Koster. Kedua, Presiden juga telah berkenan membangun 3 Pelabuhan sekaligus, yaitu Pelabuhan Sanur di Denpasar, Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan yang sudah diresmikan tanggal 9 November 2022.

Ketiga, Presiden telah berkenan membangun jalan shortcut Singaraja-Mengwi, dimana sudah selesai titik 3,4,5,6,7 sampai 8 dan hari ini (kemarin) Presiden sudah meresmikannya; Keempat, membangun dan meresmikan Bendungan Tamblang yang kemudian diberi nama Bendungan Danau Kerthi Buleleng; dan Kelima, membangun Bendungan Sidan di wilayah Badung-Bangli-Gianyar yang akan selesai pada akhir tahun 2023.

Gubernur Koster menjelaskan manfaat Bendungan Danu Kerthi Buleleng, yaitu : a) Mengurangi resiko banjir; b) Mengaliri air ke daerah irigasi ke wilayah Bungkulan dan Bulian seluas 588 Hektare; c) Penyedia air baku untuk 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Sawan, Kecamatan Kubutambahan dan Kecamatan Buleleng sebesar 510 liter/detik yang dapat melayani kurang lebih 40.000 Kepala Keluarga (KK); dan d) Meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat di Kabupaten Buleleng.

Bendungan Tamblang yang penamaannya diganti menggunakan nama kearifan lokal, yaitu Bendungan Danu Kerthi Buleleng memiliki makna untuk menyucikan dan memuliakan sumber mata air. “Untuk itu, dalam filosofi Lontar Slokantara disebutkan bahwa membangun 1 bendungan lebih mulia dari pada menggali 100 sumur. Jadi kepemimpinan Bapak Presiden RI Ir Joko Widodo luar biasa untuk mensejahterakan dan membahagiakan masyarakat Bali,” tutup Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini yang disambut tepuk tangan.

Sementara itu Dirjen Sumber Daya Air (Dirjen SDA) Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan proyek Bendungan Danu Kerti Buleleng ini merupakan bendungan istimewa karena menggunakan teknologi inti aspal pada tubuh bendungan. Teknologi inipun pertama di Asia Tenggara yang menggunakan ahli dari Norwegia dan pengawas dari Filipina.

“Ini sudah jadi, kenapa Kementerian PUPR berinovasi menggunakan konstruksi inti aspal, karena di Bali tanah liat susah. Kalau diambil dari luar Bali perlu banyak sehingga lebih efektif dan efisien,” kata Jarot. Teknologi inti aspal untuk pembangunan bendungan disebutnya menjadi model konstruksi alternatif dan tidak memungkinkan akan diterapkan di proyek bendungan lainnya di Indonesia. Sebab target Kementerian PUPR RI hingga tahun 2024 dapat membangun 61 bendungan yang kini baru selesai 36 bendungan di seluruh Indonesia.

Setelah tahap pengisian bendungan selesai, maka fungsi bendungan akan terealisasi sepenuhnya. Bendungan Danu Kerti Buleleng ini juga disebutnya sudah mengantongi izin operasional dari Menteri PUPR setelah dikaji oleh Komisi Keamanan Bendungan.

“Kalau untuk irigasi sawah sudah bisa langsung, nah untuk pemanfaatan air baku 510 liter per detik bisa sampai ke rumah-rumah penduduk akan diambil alih oleh Ditjen Cipta Karya, air akan di-treatment dulu nanti distribusinya bisa dilakukan PDAM. Tentu ini memerlukan waktu, bendungan ini saja dikerjakan tiga tahun,” imbuh dia. Di sisi lain dalam kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Buleleng selain meresmikan Bendungan Danu kerti juga meresmikan shortcut Singaraja-Mengwitani titik 7,8,9 yang sudah tuntas dikerjakan di kawasan Desa Gitgit dan Desa Pegayaman di Kecamatan Sukasada Buleleng. *k23

Komentar