nusabali

Tingkat Hunian Hotel di Legian Kembali Turun, APPMB Tunggu Dampak Pembukaan Rute China

  • www.nusabali.com-tingkat-hunian-hotel-di-legian-kembali-turun-appmb-tunggu-dampak-pembukaan-rute-china

MANGUPURA, NusaBali
Tingkat hunian hotel dan vila di wilayah Legian, Kecamatan Kuta, saat momentum libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) memberikan angin segar bagi pelaku pariwisata.

Bahkan dampaknya tingkat hunian rata-rata mencapai 90-95 persen. Namun kini kondisinya kembali mengalami penurunan setelah memasuki pertengahan Januari 2023. Diperkirakan kondisi seperti ini akan berlangsung hingga Mei mendatang.

Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB) I Wayan Puspa Negara, mengatakan tingkat hunian sejumlah hotel di wilayah Legian saat momentum Nataru memang memberikan catatan positif bagi pelaku usaha hotel. Rata-rata tingkat hunian baik itu hotel bintang 5, bintang 4, bintang 3, bintang 2, bintang 1, vila serta hotel tidak berbintang berada pada kisaran 90 hingga 95 persen. Namun peningkatan tersebut hanya sampai pada 5 Januari 2023 saja. “Saat Nataru, full semua. Apalagi saat itu kondisinya memang peak season. Tapi setelah pertengahan Januari sudah mulai turun lagi,” jelas Puspa Negara, Kamis (16/1) siang.

Menurut dia, perkiraan turunnya tingkat hunian ini diperkirakan akan berlangsung hingga Mei 2023, lantaran sudah kembali ke low season. Nah, biasanya untuk low season diisi para pelajar dari beberapa daerah di Indonesia yang datang berlibur ke Bali. Dia juga tidak menampik kalau kondisi ini berdampak pula pada tingkat hunian di hotel dan vila, seperti halnya untuk hotel berbintang, tingkat hunian berada di kisaran 45-70 persen.

“Saat low season, memang masih ada yang tinggi, tapi ada juga yang rendah. Ini khusus untuk hotel berbintang. Namun untuk villa dan hotel non bintang, itu turun sekali yakni di kisaran 20-40 persen saja,” kata Puspa Negara.

Masih menurut Puspa Negara, saat ini pengoperasian kamar di hotel berbintang memang sepenuhnya belum normal, lantaran saat ini para pelaku usaha masih melakukan sejumlah pembenahan setelah adanya trend positif saat Nataru. Sebaliknya untuk hotel non bintang, saat ini sudah sepenuhnya buka dan beroperasi 100 persen. “Ada hotel bintang sudah beroperasi penuh, namun banyak juga yang beroperasi sebagiannya saja. Ya, kemungkinan baru dibuka full setelah ada tamu yang menginap pada liburan Nataru, sehingga dilakukan persiapan untuk pembukaan 100 persen dalam waktu dekat. Sebaliknya untuk hotel yang non bintang, rata-rata sudah beroperasi penuh, namun tingkat hunian turun,” jelas mantan anggota DPRD Badung ini.

Dengan kondisi low season ini, Puspa Negara berharap ada dampak pergerakan wisatawan dari China. Apalagi beberapa waktu lalu sudah dibuka kembali rute langsung dari Negeri Tirai Bambu itu ke Bali. Selain itu, dia juga berharap kunjungan wisatawan Australia meningkat ke depannya. “Kita statusnya masih menunggu dampak pembukaan penerbangan dari China. Kemudian, kita juga tunggu turis Australia yang menjadi peringkat pertama penyumbang wisatawan sebelum pandemi. Saat Nataru, memang wisatawan Australia itu ada yang datang. Namun karena faktor low season, kemungkinan Juni baru datang lagi,” katanya. *dar

Komentar