nusabali

GOR dan Stadion Praja Raksaka, Kepaon Ganti Nama

Jadi GOR Yudomo dan Stadion I Gusti Ngurah Rai

  • www.nusabali.com-gor-dan-stadion-praja-raksaka-kepaon-ganti-nama

DENPASAR, NusaBali
GOR (Gelanggang Olahraga) Praja Raksaka dan Stadion Praja Raksaka yang berada di Komplek Kesatrian Praja Raksaka Kepaon, Denpasar Selatan resmi ganti nama.

GOR Praja Raksaka ganti nama menjadi GOR Yudomo dan Stadion Praja Raksaka ganti nama jadi Stadion I Gusti Ngurah Rai.

Pergantian nama itu ditandai dengan penandatanganan dua prasasti nama Gor Yudomo dan Stadion I Gusti Ngurah Rai oleh Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Sonny Aprianto, Kamis (26/1). Pergantian nama Stadion Praja Raksaka jadi Stadion I Gusti Ngurah Rai untuk mengenang jasa pahlawan nasional asal Bali, I Gusti Ngurah Rai. Demikian halnya pergantian nama Gor Praja Raksaka menjadi Gor Yudomo. Keduanya mempunyai latar belakang cerita yang patut untuk diteladani dan dikenang, salah satunya lewat pemberian nama fasilitas ini.

Pangdam IX/Udayana menyampaikan bahwa cikal bakal berdirinya Gor Praja Raksaka tidak lepas dari kontribusi nyata yang diwariskan para pendahulu bagi perkembangan dan kemajuan Kodam IX/Udayana. “Pergantian nama Gor Praja Raksaka menjadi Gor Yudomo merupakan salah satu wujud untuk mengenang dan menghormati jasa dan perjalanan karier Mayor Jenderal TNI (Purn) Yudomo Sastrosuhardjo saat menjabat sebagai Pangdam IX/ Udayana,” jelas Pangdam.

Sekilas Pangdam menjelaskan jejak karier Mayjen TNI (Purn) Yudomo Sastrosuhardjo. Mayjen Yudomo pernah bertugas di Timor Timur sebagai Alssisten pada Komando Pelaksana Operasi Timor-Timur dan Danrem 162/Wira Bhakti. Selanjutnya dipromosikan beberapa kali dan pada tahun 1997 menjabat sebagai Aspam Kasad. Puncaknga Tahun 1998 ia dipercaya untuk menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana.

Sayangnya Mayjen Yudomo hanya menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana hanya delapan hari. Dilantik sebagai Pangdam IX/Udayana pada tanggal 27 Mei 1998 dan pada 4 Juni 1998 dia gugur dalam kecelakaan helikopter saat melakukan peninjauan ke sejumlah satuan militer di wilayah Timor Timur yang ketika itu dalam perjalanan menuju Batalyon Tempur Teritorial 401 dan Kodim di Daerah Viqueque.

Selanjutnya jenazah almarhum diberangkatkan ke Jakarta untuk dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Atas peristiwa tersebut, Mayjen Sonny Aprianto mengajak kepada semua yang hadir untuk memaknai peristiwa tersebut sebagai sebuah momentum melakukan "refleksi historis" dalam rangka memetik hikmah dan pelajaran dari setiap episode perjuangan Mayjen TNI (Purn) Yudomo Sastrosuhardjo, untuk ditransformasikan secara nyata dalam pelaksanaan tugas TNI khususnya di Kodam IX/Udayana.

“Dengan masa jabatan yang hanya delapan hari yaitu sejak dilantik pada tanggal 27 Mei 1998 sampai dengan wafat tanggal 4 Juni 1998. Beliau merupakan Pangdam definitif dengan masa jabatan tersingkat sepanjang sejarah,” ungkap Mayjen TNI Sonny Aprianto. *pol

Komentar