nusabali

Saat Tebing Setinggi 10 Meter Longsor di Desa Lemukih-Buleleng, Akses Menuju Objek Wisata Water Slide Lemukih Tertutup Total

  • www.nusabali.com-saat-tebing-setinggi-10-meter-longsor-di-desa-lemukih-buleleng-akses-menuju-objek-wisata-water-slide-lemukih-tertutup-total
  • www.nusabali.com-saat-tebing-setinggi-10-meter-longsor-di-desa-lemukih-buleleng-akses-menuju-objek-wisata-water-slide-lemukih-tertutup-total

Beruntung tidak ada wisatawan yang terjebak saat tengah berwisata, sebab tidak ada akses jalan lain yang bisa ditempuh dari dan menuju objek Water Slide Lemukih.

SINGARAJA, NusaBali
Tebing dari lahan perkebunan warga di Banjar Dinas Nyuh, Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Buleleng longsor, Senin (23/1) pukul 12.00 Wita. Bencana itu sempat menutup badan jalan menuju destinasi wisata water slide Desa Lemukih. Namun pada, Selasa (24/1) akses jalan sudah dibuka kembali setelah dilakukan gotong-royong.

Perbekel Lemukih, Nyoman Singgih dihubungi, Selasa kemarin mengatakan tanah longsor itu diperkirakan terjadi karena tanah labil usai diguyur hujan deras sehari penuh pada, Minggu (22/1) lalu. Tebing tanah setinggi 10 meter dengan lebar 3 meter ini akhirnya longsor dan menutup badan jalan. Sebagian tanaman cengkih dan durian ikut tergerus. Material longsor juga melimpah ke kebun warga lainnya.

“Saat kejadian tidak ada hujan, kemarinnya yang hujan seharian. Korban jiwa tidak ada, hanya kerugian material akibat kerusakan kebun warga yang diperkirakan sekitar Rp 25 juta,” ucap Singgih. Saat longsor terjadi, akses jalan menuju destinasi wisata tertutup sepenuhnya, beruntung tidak ada wisatawan yang terjebak saat berwisata. Sebab tidak ada akses jalan lain yang bisa ditempuh.

Proses pembersihan material longsor baru bisa dilaksanakan, Selasa kemarin. Hal itu karena material longsor tak hanya tanah, melainkan ada beberapa batu besar yang harus dipindahkan dan memerlukan banyak tenaga.

“Hari ini (Selasa) warga kami, Pemdes, dari kecamatan dan juga BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Buleleng melakukan gotong royong bersama pembersihan material longsor. Dari pukul 08.00 Wita-12.00 Wita. Kini jalan sudah bisa dilalui kembali dengan sepeda motor, besok (hari ini) rencananya akan dilanjutkan kembali,” imbuh dia. Proses pembersihan material longsor pun dilakukan dengan alat dan cara manual. Tidak ada penurunan alat berat ke lokasi longsor.

Hal itu dikarenakan akses jalan aset Pemdes Lemukih sempit dan tidak dimungkinkan dilalui kendaraan besar. Sementara itu, Desa Lemukih merupakan salah satu desa yang masuk zona rawan bencana di Kecamatan Sawan. BPBD Buleleng pun sudah menetapkan Desa Lemukih sebagai salah satu dari 5 desa tangguh bencana. Sebanyak 5 orang relawan bencana juga sudah bergerak selama ini untuk memetakan daerah dan zona-zona rawan bencana. Termasuk terus menginformasi dan mengedukasi warga yang bermukim di lereng bukit potensi tinggi bencana.

“Relawan ini yang memetakan zona rawan sampai langkah antisipasi seperti penebangan pohon yang rawan tumbang. Kami di Pemdes juga rutin menghimbau puluhan warga yang terpetakan tinggal di zona rawan bencana. Mereka kami arahkan untuk mengungsi dna mengamankan hewan ternak ketika ada hujan deras dengan waktu lama untuk menghindari korban jiwa dan kerugian material,” jelas Perbekel Singgih. *k23

Komentar