nusabali

BPBD Badung Siapkan Bantuan untuk Perbaikan

Pascamusibah Kebakaran di Kantor Desa Kekeran

  • www.nusabali.com-bpbd-badung-siapkan-bantuan-untuk-perbaikan

MANGUPURA, NusaBali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung tengah mengkaji kerugian akibat kebakaran yang terjadi di ruang rapat kantor Desa Kekeran, Kecamatan Mengwi, Kamis (19/1).

Tim Kajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) dideadline menyerahkan hasil kajian paling lambat, Selasa (24/1). Begitu juga Pemerintah Desa Kekeran diminta segera mengajukan proposal permohonan bantuan.

“Pasca kejadian kami langsung menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan komunikasi dan kajian cepat. Kita sudah sepakat bersama Bapak Camat dan Perbekel, bahwa proposal permohonan bantuan itu akan dikirim Selasa depan. Sesuai arahan pimpinan, dalam hal ini Bapak Bupati, meminta agar segera dilakukan perbaikan,” ujar Kalaksa BPBD Badung I Wayan Darma, Jumat (20/1).

Disinggung mengenai besaran bantuan yang akan diberikan, kata mantan Camat Petang ini, maksimal Rp 500 juta. Sebab bangunan yang mengalami bencana merupakan fasilitas umum. “Dana stimulasi itu ada klasifikasinya. Kalau Kantor Perbekel ini kan termasuk fasum, jadi maksimalnya sesuai dengan Perbup No 47 tahun 2022, sebesar Rp 500 juta. Hasil kajian dari tim kami belum dihitung secara detail, namun diperkirakan sekitar Rp 400-an juta,” jelas Darma.

Diberitakan sebelumnya, ruang rapat di lantai dua Kantor Desa Kekeran, Kecamatan Mengwi, terbakar pada Kamis (19/1) pagi. Kerugian materil berupa bangunan fisik serta sarana prasarananya diperkirakan mencapai Rp 600 juta. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Perbekel Kekeran I Nyoman Suarda, mengatakan musibah kebakaran pertama kali diketahui sekitar pukul 05.30 Wita, ketika dirinya mendengar suara kulkul bulus. Setelah keluar rumah untuk menelusuri, Suarda mendapati kobaran api sudah terlihat dari jendela ruang rapat di lantai dua Kantor Desa Kekeran.

“Jam setengah 6 pagi saya dengar suara kulkul bulus. Setelah saya jalan dari rumah, ternyata saya lihat ruang rapat kantor yang terbakar. Api membesar sudah kelihatan dari jendela ruang rapat. Masyarakat sudah ramai, tapi tidak ada yang berani ke atas,” jelas Suardana ditemui di ruang kerjanya, Kamis kemarin.

Suarda pun bergegas menghubungi Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Badung untuk meminta bantuan agar api segera dipadamkan. Terkait penyebab kebakaran, Suarda tidak berani memastikan. Namun dia menduga, kebakaran terjadi akibat korsleting listrik. “Dalam waktu 10 menit, dua mobil pemadam kebakaran langsung datang memadamkan api. Kurang dari setengah jam, api sudah padam. Sekarang puing-puing juga sudah dibersihkan,” ucapnya.

Pasca pemadaman api, Suarda mengaku sudah mengajukan surat pelaporan sekaligus permohonan bantuan ke BPBD Badung agar segera dibantu perbaikan. “Mudah-mudahan ada stimulasi dana yang bisa diarahkan atau dianggarkan untuk bencana alam seperti ini,” harapnya.

“Kalau seandainya nanti tidak bisa, kami akan menggunakan APBDes. Akan tetapi, APBDes kami sudah dikunci dan ditetapkan menjadi peraturan desa pada 28 Desember 2022. Dengan demikian harus mengajukan surat kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), agar kami bisa membuka kembali kunci APBDes, sehingga bisa mengurangi beberapa program, kemudian dibawa ke penanganan bencana alam,” kata Suarda. *ind

Komentar