nusabali

UPTD BLK Buka 9 Paket Pelatihan

  • www.nusabali.com-uptd-blk-buka-9-paket-pelatihan

AMLAPURA, NusaBali
UPTD BLK (Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja) Karangasem, hanya membuka sembilan paket pelatihan kerja untuk awal tahun 2023.

Anggaran pelatihan dari dari APBN 2023,  per paket Rp 50 juta, yang pelaksanaannya di bawah naungan BLK (Balai Latihan Kerja) Kabupaten Lombok Timur, NTB.

"Sekarang sistemnya beda, tahap I turun 9 paket, kalau seluruh paket tersebut telah tuntas pelaksanaannya, nantinya akan turun paket berikutnya," jelas Kepala UPTD BLK Karangasem I Komang Eli Kusuma, di ruang kerjanya, Jalan Ahmad Yani Amlapura, Rabu (11/1).

Eli Kusuma memaparkan, sembilan paket pelatihan ini memulai menerima calon peserta pelatihan. Jenis pelatihan yakni pembuatan roti dan kue, tata rias pengantin Bali, room attendant, menjahit, teknisi AC, administrasi perkantoran, desain grafis, servis sepeda motor dan pemasangan instalasi listrik otomasi industri.

Pendaftaran pada 10 - 31 Januari 2023, pelatihan Februari - April 2023. "Nanti usai menjalani pelatihan kerja, berlanjut melaksanakan uji kompetensi sehingga peserta dapat dua sertifikat dan siap kerja," jelasnya.

Eli Kusuma menambahkan, tiap paket hanya pesertanya 16 orang, sehingga pesertanya sangat terbatas. Tahun 2022 mendapatkan jatah 15 paket dari APBN 2022.

Saat itu, pelatihan terbagi dua gelombang, gelombang I, sebanyak 6 paket, yakni:  roti kue, teknisi AC, menjahit, waiters, desain grafis, dan administrasi perkantoran. Gelombang II sebanyak 9 paket. Setiap paket pelatihan, waktu pelaksanaannya berbeda-beda. Paket membuat roti kue, pertemuannya paling singkat hanya 18 kali, yang lainnya pertemuannya 30 kali, selama 240 jam, pukul 08.00 Wita-15.00 Wita. Pelatihan melibatkan instruktur bidang roti kue Sugiatna, instruktur waiters Mini Sulastri, instruktur desain grafis I Putu Hari Partadi, menjahit Handayani, dan lain-lain. "Pertemuan seminggu pertama biasanya peseta dapat teori, pengenalan alat dan teknis menggunakan alat-alat, selanjutnya langsung praktek," jelasnya.

Lanjut Eli Kusuma, peserta yang telah menamatkan pelatihan dan dapat sertifikat lulus uji kompetensi, belum bisa disebut mahir, baru sebatas terampil. Untuk bisa mahir, mesti berlanjut kerja baik secara mandiri atau di salah satu perusahaan. Kerja ini guna mematangkan ketrampilan yang mereka dapatkan selama pelatihan. *k16

Komentar