nusabali

Sambut Wisman, Desa Wisata Pinge Terkendala Bahasa

  • www.nusabali.com-sambut-wisman-desa-wisata-pinge-terkendala-bahasa

TABANAN, NusaBali
Kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Pinge, Desa Baru, Kecamatan Marga Tabanan semakin menggeliat.

Selain karena momen Natal dan Tahun Baru 2023, Desa Wisata Pinge juga memiliki program ‘Live in Desa’. Program ini ternyata menjadi salah satu pendongkrak kunjungan ke Pinge.

Hanya saja, meskipun kunjungan menggeliat, warga Desa Wisata Pinge belum terlalu aktif menyambut wisatawan asing lantaran terkendala Bahasa. Pasalnya, wisatawan untuk program Live in Desa ini tinggal langsung di rumah penduduk.

Ketua Badan Pengelola Desa Wisata Pinge Anak Agung Ngurah Putra Arimbawa mengatakan, program Live in Desa ini digemari wisatawan. Terutama wisatawan rombongan sekolah. "Tahun 2022 lalu, per bulannya sampai 200 orang yang datang," jelas AA Ngurah Putra Arimbawa, Rabu (11/1).

Program Live in Desa ini adalah program hidup ‘real’ di desa dengan orangtua asuh dan menginap 2-3 hari. Para wisatawan bisa belajar budaya tradisional Bali, kegiatan agraris, trekking dan kegiatan sosial bersama masyarakat. "Jadi program Live in Desa ini adalah salah satu program untuk mendongkrak kunjungan," terangnya.

Minat wisatawan bukan hanya rombongan sekolah di Bali, melainkan juga ada rombongan dari luar Bali. "Kalau untuk asing belum signifikan karena terkendala bahasa asing bagi masyarakat di desa. Sebab tamunya langsung di tempatkan tersebar di rumah-rumah warga. Jadi kesiapan masyarakat untuk menerima WNA dengan program ini masih kurang," bebernya.

Dengan kondisi ini, tegas Arimbawa, masyarakat di desa akan dioptimalkan dalam berbahasa. Namun prosesnya dilakukan secara perlahan. "Yang asing ke Pinge meskipun kurang maksimal, sudah ada beberapa masyarakat yang aktif dalam bahasa," katanya.

Terpisah Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Gusti Ngurah Agung Suryana mengatakan, awal tahun 2023 belum ada penambahan desa wisata. Saat ini di Tabanan baru ada 26 desa yang mengantongi status desa wisata. "Mungkin dalam perjalanan waktu akan ada yang nambah karena sekarang Pokdarwis sudah terbentuk di 8 desa. Sebelum menjadi desa wisata harus membentuk Pokdarwis dulu," akunya.

Kendatipun demikian dia tetap mendorong desa di Tabanan untuk berkembang ke arah wisata. Apalagi sekarang pariwisata di Bali sudah mulai bangkit. "Kita tetap dorong, serta mendorong desa wisata yang belum maksimal," tegas Suryana. *des

Komentar