nusabali

Sampah Menumpuk di Desa Sukawati

BUPDA Upayakan Tambah Armada dan Tenaga Angkut

  • www.nusabali.com-sampah-menumpuk-di-desa-sukawati

GIANYAR, NusaBali
Tumpukan sampah di Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar meluber di pinggir jalan raya.

Pemandangan ini sudah tampak sejak beberapa hari. Sejumlah pelanggan sampah mengeluh karena tumpukan sampah menimbulkan bau dan kesan kumuh. Volume sampah diperkirakan 90 meter kubik per hari atau 2.700 meter kubik per bulan.

Perbekel Desa Sukawati I Dewa Gede Dwi Putra saat dikonfirmasi mengakui sampah menumpuk di pinggir jalan. Penyebabnya ada peralihan pengelolaan pengangkutan sampah. “Angkutan sampah di Desa Sukawati saat ini ditangani oleh BUPDA di bawah desa adat. Sepengetahuan kami, sudah beberapa hari sampah tidak terangkut,” ungkap Dewa Dwi Putra, Selasa (11/1).

Ketua BUPDA Sukawati, Ida Bagus Widya mengatakan, pengelolaan baru diambil alih sejak Senin (9/1). Perbandingan volume sampah di Desa Sukawati dengan armada angkut masih ada kesenjangan. Pasca Hari Raya Galungan, volume sampah meningkat. “Mohon maaf karena kami baru aktif per tanggal 9 Januari 2023. Petugas angkut sampah terdiri dari 1 sopir, 1 tenaga di atas truk, dan 1 orang di bawah mengambil sampah,” jelas Ida Bagus Widya.

Ida Bagus Widya mengatakan ada dua armada truk untuk operasional angkut sampah. Namun BUPDA kekurangan tenaga angkut sehingga hanya 1 truk yang beroperasi. “Tenaga kami sedang sakit sehingga hanya satu truk beroperasi. Kami sedang sebar dan mencari tambahan dua personel tukang angkut sampah,” ungkap Ida Bagus Widya. Volume sampah diperkirakan 90 meter kubik per hari atau 2.700 meter kubik per bulan dengan jumlah pelanggan 648 KK. “Kapasitas angkut truk kami 8 meter kubik. Pukul 16.00 Wita, TPA Temesi sudah tutup,” terang Ida Bagus Widya.

BUPDA Sukawati sudah melakukan kajian detail terkait penanganan sampah di Desa Sukawati. Idealnya dengan produksi sampah 90 meter kubik per hari, minimal ada 5 unit truk. “Saat ini kami sedang proses persiapan perubahan sistem tata kelola sampah. Butuh sedikit waktu lagi untuk membereskan masalah ini,” jelas Ida Bagus Widya. *nvi

Komentar