nusabali

Pusat Kebudayaan Bali akan Miliki Kampung Difabel

  • www.nusabali.com-pusat-kebudayaan-bali-akan-miliki-kampung-difabel

DENPASAR, NusaBali
Pusat Kebudayaan Bali di Desa Gunaksa, Klungkung nantinya akan memiliki Kampung Difabel untuk memberi ruang para penyandang disabilitas untuk berkreatifitas.

Hal tersebut diungkap Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster saat membuka Festival Karya Seni Disabilitas Bali di Yayasan Bunga Bali, Denpasar, Senin, (9/1). Perempuan yang akrab dipanggil Bunda Putri ini mengungkapkan saat ini Gubernur Bali Wayan Koster tengah membangun Pusat Kebudayaan Bali di daerah Gunaksa, Kabupaten Klungkung dan diharapkan rampung di tahun 2025. Dalam Pusat Kebudayaan Bali tersebut dicanangkan akan disediakan lokasi khusus bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

"Katakanlah namanya Kampung Difabel," sebut Bunda Putri. Kehadiran Kampung Difabel ini diharapkan dapat menjadi tempat pengembangan bakat dari anak-anak penyandang disabilitas yang memiliki kelebihan khusus. Anak-anak yang tuna rungu yang bisa menari, misalnya, nantinya bisa menari di atas panggung, meskipun mereka tidak bisa mendengarkan gamelan tetapi bisa dilatih sehingga mereka bisa menari dengan baik sesuai iringan gamelan.

Demikian halnya jika mereka punya bakat melukis, maupun bermain musik, Kampung Difabel menyediakan ruang bagi mereka untuk tampil  berkesenian. Tidak hanya itu, kehadiran Kampung Difabel nantinya juga akan memberi ruang kepada anak difabel untuk bekerja di Pusat Kebudayaan Bali. Untuk itu, sejak dini anak-anak difabel yang masih bisa produktif akan dipersiapkan dan dilatih dengan keterampilan seperti memasak, spa, desain pakaian, dan sebagainya.

"Bahkan bila memungkinkan kita sertifikasi, sehingga nantinya mereka memiliki keterampilan dan dengan dilengkapi sertifikasi mereka nantinya akan siap bersaing di dunia kerja," imbuh Ny Putri Koster. Di samping itu Bunda Putri juga berharap kehadiran Kampung Difabel dapat menjadi tempat bernaung anak-anak yang tidak memiliki orangtua sehingga mereka bisa dirawat di sana dan mendapat perawatan dan hidup dengan layak. Untuk itu, pendamping orang nomor satu di Bali ini mengajak semua komponen baik itu para donatur maupun yayasan bersinergi dengan pemerintah, agar di masa mendatang dapat mengayomi anak-anak berkebutuhan khusus ini.

Sehingga mereka akan tumbuh menjadi generasi yang mandiri dan tangguh, bertalenta serta memiliki  kepribadian yang baik. Pembukaan Festival Karya Seni Disabilitas diisi dengan pembacaan puisi, Tari Baris Kursi Roda serta Utsawa Dharma Gita oleh anak anak Yayasan Bunga Bali. Ny Putri Koster menyampaikan apresiasi atas kepedulian semua komponen masyarakat baik itu para donatur maupun yayasan atas kepeduliannya terhadap kaum difabel.

Bunda Putri mengatakan, Festival Karya Seni Disabilitas ini merupakan ajang yang sangat berguna bagi anak-anak difabel yang memiliki kelebihan. Meskipun secara fisik mereka terlahir dengan kekurangan namun mereka tetap memiliki kelebihan. Misalnya, secara fisik terlahir tanpa memiliki tangan namun memiliki bakat melukis dengan menggunakan kaki yang sulit dilakukan oleh orang biasa.

"Keistimewaan dan talenta yang mereka miliki ini harus kita asah sehingga anak-anak istimewa ini bisa menyalurkan bakat yang mereka miliki," ujar Bunda Putri. Dalam kesempatan tersebut, Ny Putri Koster didampingi Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Dewa Gede Mahendra Putra, Sekretaris Yayasan Bunga Bali Nyoman Dana, para donatur, pemerhati sosial, serta rombongan juga meninjau pameran yang rencananya akan berlangsung hingga 8 Februari 2023. *cr78

Komentar