nusabali

Tantangan Pertama Berhasil Tangani Inflasi

  • www.nusabali.com-tantangan-pertama-berhasil-tangani-inflasi

SINGARAJA, NusaBali - Hari pertama yang dilakukan Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana Senin (29/12) usai acara serah terima jabatan di Gedung DPRD Buleleng, langsung tancap gas untuk melakukan kerja nyata. Tempat pertama yang ditujunya adalah Pasar Banyuasri salah satu jantung perekonomian di Buleleng. 

Saat itu, inflasi memang sedang menanjak tajam. Sejumlah harga kebutuhan pokok merangkak naik sedikit demi sedikit. Tak perlu waktu lama, Lihadnyana langsung membuat gebrakan, untuk penanganan inflasi.

Lihadnyana menginstruksikan langsung kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni Perumda Pasra Argha Nayottama dan Perusahaan Daerah (PD) Swatantra Buleleng untuk mengambil langkah-langkah strategis. Diantaranya mengecek langsung kondisi harga di pasaran dan mendatangi sentra-sentra panen sejumlah komoditas penyumbang inflasi. 

“Inflasi tidak akan kita biarkan. Karena tatkala inflasi kita biarkan bebas, maka mempengaruhi daya beli. Kalau daya beli menurun, maka kemiskinan akan meningkat, begitu resonansinya,” jelas Lihadnyana.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) langsung terjun ke lapangan dalam penanganan inflasi. BUMD bertugas mengamankan rantai pasokan dari petani yang langsung diserap dan didistribusikan di pasar. Sehingga langkah ini disebutnya dapat mengefisienkan rantai distribusi dan pengepul-pengepul nakal.

Penerapan rantai sistem rantai pasok komoditi dilakukan secara detail, hingga melibatkan desa. Pasar murah juga diintensifkan dan dinaikkan frekuensi pengadaannya. Upaya ini berhasil membuat inflasi Buleleng terkendali dan di bawah rata-rata nasional. Atas kerja nyata ini, Pemkab Buleleng di bawah komando Ketut Lihadnyana diganjar dana insentif  sebesar Rp 11,4 miliar dari Kementerian Keuangan tahun 2022 lalu. 7

Komentar