nusabali

Dua Petinju Bali ke Final

Lewi Sabet Perunggu di Penang, Malaysia

  • www.nusabali.com-dua-petinju-bali-ke-final

Tampil di kejuaraan internasional di Malaysia untuk menambah jam terbang dan pengalaman di atas ring. Selain itu, para petinju diharapkan dapat memetik hikmah, sekaligus proyeksi Pra PON 2023 maupun PON XXI/2024. 

DENPASAR, NusaBali
Dua petinju andalan Bali melaju ke final Kejuaraan Tinju Internasional 2022 di Penang, Malaysia. Yakni, Cakti Dwi Putra di kelas 75 kg putra dan Krispinus Mariano Wonda di kelas 51 kg. 

Krispinus melaju ke final, usai menang angka atas Muhammad Rafie Amsyar Bin Aziz dari Malaysia, Jumat (30/12) malam. Sedangkan Cakti, yang meraih medali perak PON XX/2021 di Papua, di semifinal menang RSC atas Sivaraj Manickam (Singapura) pada ronde kedua, Kamis (29/12) malam. 

Sedangkan satu petinju Bali lainnya, Lewi P Simanjuntak di kelas 67 kg putra (Bangli) harus mengakui ketangguhan Tan Jun Jie Velvan (Singapura) dan harus puas dengan medali perunggu. 

Menurut Ketua Umum Pengprov Pertina Bali, Made Muliawan Arya atau biasa dipanggil De Gadjah  pada Jumat (30/12), sejak awal Cakti diplot meraih medali emas di ajang tersebut. Keberhasilannya masuk ke final menjadi harapan tim Bali untuk memberikan prestasi terbaiknya. 

Menurut De Gadjah, pihak Pertina Bali terus komitmen memberikan jam terbang lebih banyak kepada Cakti, terutama saat ada kejuaraan di negara-negara Asia. De Gadjah mengatakan, pihaknya mendorong aktif agar mengembangkan pengalaman maupun jam terbang Cakti. 

De Gadjah yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Bali, Cakti adalah hasil regenerasi setelah Kornelis Kwangu Langu tidak lagi terjun di tinju amatir. 

Cakti pun untuk saat ini terutama di kelas 75 kg putra masih dinilai terbaik di Indonesia. Dia berharap Cakti tetap konsisten menjalani proses latihan secara berlanjut.  Jadi nantinya benar - benar matang saat tampil di Pra PON maupun PON XXI/2024 di Aceh dan Sumut. 

"Mohon dukungan Pengkab dan Pengkot Pertina, agar prestasi petinju Bali bisa terus eksis dilevel nasional dan internasional,”kata De Gadjah, yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar itu. 

Menurut De Gajah, tampil di ajang kejuaraan internasional selama sepekan di Malaysia untuk menambah jam terbang atau pengalaman di atas ring. 

Selain itu, harapannya para petinju dapat memetik hikmah tampil di ajang internasional, sekaligus proyeksi untuk Pra PON 2023 maupun PON XXI/2024 di Aceh dan Sumut. 

“Langkah itu juga upaya menjaga tradisi emas di PON.  Ya, gong yang ingin kita raih mempertahankan satu emas di PON 2024, syukur - syukur dapat meningkat jadi dua medali emas," harap De Gadjah, yang juga mantan Ketua Pengkot Pertina Denpasar.

Sementara di bawah komando pelatih I Gusti Agung Satrya Wiguna, Pengprov Pertina Bali baru meraih satu medali perunggu pada kejuaraan internasional tersebut, setelah Lewi kalah angka di semifinal. Kini Bali masih memiliki satu petinju lagi yang berlaga di semifinal, yakni Jekri Riwu kelas 63,5 kg putra. Hingga berita ini diturunkan Jekri masih menunggu jadwal bertanding, Jumat malam. dek

Komentar