nusabali

Dari Tradisi, Inovasi, dan Ventriloquism

I Made Adryanata, Seniman Multitalenta asal Sebatu

  • www.nusabali.com-dari-tradisi-inovasi-dan-ventriloquism

GIANYAR, NusaBali
I Made Adryanata,23, berusaha memosisikan seni tradisi (Bali) dan modernitas (kontemporer) seperti uang logam.

Dualitas ini mesti dipadukan untuk berdampingan. Jika tidak, bisa berbenturan karena keduanya berbeda konsep dan prinsip. ‘’Seni tradisional begitu taat dengan pakem hingga cenderung mengekang kreativitas. Di lain sisi, tradisi sarat dengan ketaatan nilai-nilai kearifan lokal yang harus dipertahankan,’’ papar sarjana IKJ (Institut

Seni Jakarta) 2021 asal Banjar Pujung Kaja, Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Gianyar ini. Adryan, demikian sarjana seni ini disapa, tidak ingin memosisikan tradisi sebagai pengekangan berinovasi seni. Pada bagian lain, secara

perlahan dengan sikap keberterimaan, seni modern/kontemporer mesti mendapat ruang eksploratif yang memadai. ‘’Kami di penggiat seni, apalagi kalangan generasi muda, tentu tak bisa fanatik hanya pada satu hal,’’ jelas putra pasangan I Nyoman Cendikiawan – Ni Putu Sutrepti ini.

Untuk diketahui, Desa Adat Talepud, Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, tempat kelahiran Adryan, adalah sebuah desa yang taat dengan tradisi  berbasis Hindu Bali. Di desa ini terkenal dengan dengan seni Wayang Wong. Seni sakral Hindu sebagai basis bagi banyak warga desa setempat menekuni kesenian tradisional Bali. Antara lain, tari Bali, memahat/mengukir kayu dan bahan lain, melukis, wirama, dan lain-lain. Maka, Adryan sendiri cukup piawai menari Baris dan Topeng, dan tetarian berbasis tradisi Bali.

Setelah belajar di IKJ, Adryan merasakan seni tak sebagaimana terpakem pada tradisi yang dirasakan. Hal prinsip yang tidak didapatkan sebelumnya yakni tentang seni yang berarti kecil. Dari arti ‘kecil’ ini bermakna banyak hal, bahkan semua hal, adalah seni. Makna yang lebih kompleks atas pemahaman ‘kecil’ adalah seni dalam hal bentuk tidak mesti megah, besar, massal, meriah, penuh property, mahal, jingkrak-jingkrak, dan gemerlap. Seni itu kecil. Bagaimana caranya agar yang kecil, sederhana, remeh temeh, wujud/figur diam sekalipun, menjadi istimewa dalam hal apresiasi. Maka, audiens menjadi terpesona.

Berangkat dari entitas kecil tersebut maka setiap penggiat seni mesti tertantang untuk mematangkan diri. Kematangan ini lahir dari proses panjang hingga menemukan hal-hal baru. Proses itu bisa dalam bentuk belajar secara mandiri dan berani berinovasi hingga melahirkan karya-karya bermutu.

Adryan mengakui, IKJ menjadikan pikirannya lebih terbuka tentang cakrawala berkesenian. Dia menjumpai hal-hal baru di luar dugaan tentang berkesenian umumnya. Misal, jika kini melihat Ogoh-ogoh dan Ogoh-ogoh itu tampak belum selesai, bahkan tak akan diselesaikan, maka sesungguhnya sudah sangat bernilai seni. Dalam pemahaman seni berarti kecil sebagaimana ditekankan salah seorang pengajar di IKJ, Prof Yacob Sumarjo, maka sesuatu yang dianggap belum tuntas oleh mata umum, maka hal itu sudah bisa bernilai seni atau seni bernilai.

Sarjana seni kelahiran 15 Februari 1999 ini, kini terus mengeksplorasi gairah talentanya dengan seni teater. Secara personal kini dia mendalami seni ventriloquism, semacam seni pedalangan atau puppet dengan suara perut. Ventriloquism dari kata ventri berarti perut dan loqui berarti bicara. Dia juga mendalami seni ilusi/sulap. ‘’Saya bercita-cita jadi dalang modern ventriloquism ini. Di Indonesia, seni ini masih jarang,’’ ujar mantan penggiat Teater Topeng SMAN 2 Denpasar ini.

Adryan kini aktif di Teater Kini Berseri Denpasar dan Teater Regu Kerja asuhan aktor Didi Petet. Untuk persyaratan kelulusan di IKJ tahun 2021, dia menggarap tugas akhir/skripsi tentang Wayang Wong dengan Puppet Penyalin di Desa Adat Talepud,  Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang. Dia telah menempa talenta seninya, antara lain pada Mei 2017, Bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk promosi kebudayaan Indonesia, menari tari tradisional Bali di Gärten der Welt im Erholungspark, Berlin, Jerman. 2020 Official Selection Mobile Dance Film Festival 92Y, New York. 2021 Performance at International Mask Festival. 2021 Performance at Indonesian Mime Festival by Standar Mime Fondation. Berpartisipasi dalam pertunjukan TOXIC karya Sena Didi Mime, dengan Sutradara Yayu Aw Unru. Berpartisipasi dalam pertunjukan ANGST dalam acara Wajah Rinduku dengan Sutradara Yayu Aw Unru. Tari Barong Dance di bawah air pertama di Indonesia di Sea World Ancol.*lsa

Komentar