nusabali

2023, Bali Diyakini Aman dari Bencana Alam Skala Besar

Teropong Niskala Ida Pandita Mpu Nabe Dharma Winatha

  • www.nusabali.com-2023-bali-diyakini-aman-dari-bencana-alam-skala-besar

AMLAPURA, NusaBali
Ida Pandita Mpu Nabe Dharma Winatha dari Geria Taman Badrika Sari, Banjar Kelod, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem meneropong secara niskala kondisi Pulau Bali di tahun 2023 ini.

Dia pun memprediksi Bali aman dari ancaman bencana alam skala besar di tahun 2023. Walau tetap terjadi bencana seperti pohon  tumbang, angin kencang, gempa dan tanah longsor, namun menurutnya skalanya tergolong kecil dan memang biasa terjadi di saat musim hujan.

Kepada NusaBali Ida Pandita Mpu Nabe Dharma Winatha menuturkan krama Bali menurut sulinggih berusia 72 tahun yang saat walaka bernama Jro Mangku Nengah Mileh ini, tidak perlu khawatir atas kondisi alam Bali. Meski cuaca ekstrim terus mengancam dan dikelilingi pantai, bencana skala besar seperti tsunami dalam teropongannya tidak akan terjadi.

Apalagi Bali terjaga secara niskala, sebab krama Bali rutin menggelar ritual di sembilan penjuru mata angin tempat stana para dewa, yakni di utara Dewa Wisnu berstana di Pura Batur, timur Dewa Iswara berstana di Pura Sad Kahyangan Lempuyang, Selatan Dewa Brahma berstana di Pura Sad Kahyangan Andakasa, barat Dewa Mahadewa stana di Pura Batukaru, timur laut Dewa Sambu berstana di Pura Besakih, tenggara Dewa Maheswara berstana di Pura Goalawah, barat daya Dewa Rudra berstana di Pura Uluwatu, dan barat laut Dewa Sangkara berstana di Pura Pucak Mangu dan di tengah Dewa Siwa berstana di Pura Pusering Jagat.

Dengan kondisi tersebut, Ida Pandita Mpu Nabe meyakini Bali tetap terjaga secara niskala, baik dari laut, gunung dan dataran. Menurutnya selain rutin melaksanakan upacara nyegara gunung (laut dan gunung), salah satu upacara besar yang rutin terlaksana setiap setahun sekali, yakni Karya Agung Ida Bhatara Turun  Kabeh di Pura Besakih. Untuk tahun 2023 sesuai agenda nanti puncaknya pada Purnama Kadasa yang jatuh pada Buda Umanis Prangbakat, Rabu (5/4) mendatang.

Dengan segala bentuk sujud syukur dan upacara yang digelar tersebut Ida Pandita Mpu Nabe juga meyakini Gunung Agung yang sempat berstatus awas atau level IV pada September 2017 lalu dalam kenyataannya batal erupsi. Itu berkat suntuknya umat Hindu menggelar ritual secara berkala.

Saat Gunung Agung status awas, sulinggih yang telah dikaruniai 5 anak dan 13 cucu ini sempat melakukan semedi, mohon kepada Ida Bhatara yang berstana di Pura Sad Kahyangan Andakasa, agar Ida Bhatara Iswara atau Ida Bhatara Hyang Gni Jaya yang berstana di Pura Sad Kahyangan Lempuyang agar letusan Gunung Agung bergeser.

Sebab seluruh gunung berapi di Indonesia menjadi satu lingkaran cincin api. "Memang akhirnya Gunung Agung harus erupsi dua kali, sekali ke utara dan sekali ke selatan dengan memuntahkan lava pijar, tapi selanjutnya reda," kenangnya. Sementara terkait tahun 2023 merupakan tahun politik menyongsong Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif (Pilpres dan Pileg) di tahun 2024, Ida Pandita Mpu Nabe kembali mengingatkan agar krama Bali tetap solid, suntuk menggelar ritual. Sehingga konsep Tri Hita Karana, menjaga keseimbangan hubungan umat manusia dengan Tuhan, dengan sesama krama dan kepada lingkungan tetap terjaga. *k16

Komentar