nusabali

Banyak Warga Mau Adopsi, Tapi Prosesnya Cukup Panjang

Bayi X yang Ditemukan di Kawasan Tegenungan, Gianyar Dijenguk Bupati Gianyar dan Istri

  • www.nusabali.com-banyak-warga-mau-adopsi-tapi-prosesnya-cukup-panjang

Bupati Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra merasa prihatin dengan peristiwa itu, kedatangannya pun untuk memastikan si bayi mendapatkan perawatan yang layak.

GIANYAR, NusaBali
Bayi X yang ditemukan di semak-semak Jalan Tegenungan, sebelah utara Pura Crancang Kawat, Banjar Tegenungan, Desa Kemenuh, Sukawati, Gianyar, Rabu (21/12) pukul 09.00 Wita dijenguk oleh Bupati Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra beserta istrinya Ida Ayu Surya Adnyani di RSUD Sanjiwani Gianyar, Kamis (22/12).

Tidak banyak yang terucap dari bibir pemimpin Gianyar ini. Dia merasa prihatin dengan peristiwa itu. Kedatangannya pun untuk memastikan si bayi mendapatkan perawatan yang layak. "Kami datang menjenguk bayi yang ditemukan telantar di area Tegenungan. Astungkara semoga sehat," ujar Bupati Mahayastra.

Direktur Utama RSUD Sanjiwani dr Nyoman Bayu Widiartha menjelaskan bayi tersebut perlu mendapat perawatan intensif karena saat diterima dalam kondisi merintih. "Pada saat IGD RS Sanjiwani menerima rujukan, bayi tersebut dalam keadaan lemas dan merintih sehingga diperlukan perawatan secara intensif," jelasnya.

Sementara itu, penemuan bayi X dalam kondisi selamat ini membuat sejumlah warga ingin mengadopsi. Terutama pasangan pengantin yang lama belum dikaruniai momongan. Namun untuk melakukan adopsi ada tahapan yang perlu diikuti. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar, Anak Agung Gede Putrawan mengatakan bayi ini masih dalam perawatan medis. Selain itu Kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap terduga ibu dari bayi ini. Sehingga proses adopsi tidak serta merta bisa dilakukan dalam waktu dekat ini. 

"Sekarang baru dalam tahap penyelidikan dari pihak kepolisian untuk mendapatkan siapa orangtua biologis dari anak tersebut. Sementara bayi dirawat di RS," jelasnya. Setelah bayi dinyatakan sehat pun, pertama-tama akan dikembalikan kepada orangtua biologisnya jika ditemukan atau diketahui. Apabila tidak, akan diserahkan kepada yayasan. "Bagi yang berminat untuk mengangkat anak silahkan ajukan ke yayasan, kami dari Dinas Sosial kabupaten akan terus berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Bali," terang mantan Kadisparda Gianyar ini.

Sekretaris Dinas Sosial, Nurwidyaswanto menambahkan saat ini bayi masih dirawat di RSUD Sanjiwani Gianyar. Untuk proses adopsi harus menyelesaikan kasus hukum si bayi tersebut. "Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan siapa ibu si bayi tersebut. Jika ditemukan akan dikembalikan. Jika tidak dalam kurun waktu tertentu si bayi masuk kategori anak telantar," ucapnya. 

Untuk melakukan adopsi, kata Nur, prosesnya adopsi melalui Tim Pertimbangan Pengangkatan Anak yang berkedudukan di Dinas Sosial P3A Provinsi Bali. "Jadi untuk pengangkatan anak, itu ada di P3A provinsi. Kami dinas sosial hanya memberi bantuan untuk kebutuhan si bayi," ujarnya. Lebih lanjut kata Nur, jika tidak ada yang akan melakukan adopsi, si bayi akan dititipkan di rumah singgah atau yayasan yang telah bekerjasama dengan P3A Provinsi Bali. "Intinya menunggu proses hukum terlebih dulu. Sebab secara catatan sipil kan tidak boleh menghilangkan asal-usul si bayi," ujarnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya bayi baru lahir dengan ari-ari belum terpotong ditemukan menangis di semak-semak Jalan Tegenungan, sebelah utara Pura Crancang Kawat, Banjar Tegenungan, Desa Kemenuh, Sukawati, Gianyar, Rabu (21/12) sekitar pukul 09.00 Wita. Tangisan bayi malang tersebut pertama kali didengar oleh seorang pedagang Ni Wayan Mangkin,50, asal Banjar Sareseda Desa Tampaksiring Kecamatan Tampaksiring, Gianyar.

Saat itu, Ni Wayan Mangkin kebelet pipis pulang dari berjualan di Pasar Sukawati. Dalam perjalanan pulang ke Tampaksiring, Wayan Mangkin bermaksud kencing di semak-semak pinggir Jalan Tegenungan. Setelah memarkir kendaraan sepeda motornya, Wayan Mangkin pun mencari tempat yang agak tertutup. Tiba-tiba, pedagang ini mendengar suara tangisan bayi. Namun saat itu belum diketahui posisi bayi, sehingga Wayan Mangkin yang ketakutan berteriak minta tolong kepada warga sekitar. Bersama sejumlah warga, sumber suara bayi ditelusuri hingga didapati sosok tubuh bayi yang masih berlumuran darah. 7 nvi

Komentar