Selama Tahun 2022, Terjadi 195 Bencana
Penerima bansos bencana sebanyak 27 orang dengan nilai bervariasi dari Rp 10 juta hingga Rp 50 juta.
GIANYAR, NusaBali
Sejak awal tahun 2022 hingga jelang akhir tahun tercatat 195 bencana di Kabupaten Gianyar. Bencana didominasi pohon tumbang. Kerugian akibat bencana ditaksir mencapai Rp 2,5 miliar lebih. Kabid Kedaruratan dan Penanganan Bencana BPBD Gianyar, Gusti Ngurah Dibya Presasta mengatakan, kejadian di tahun 2022 meliputi tanah longsor sebanyak 35 kasus, puting beliung sebanyak 24 kasus, dan kejadian lain seperti pohon tumbang, air meluap, dan lainnya sebanyak 134 kasus.
Gusti Ngurah Dibya mengatakan, dari 195 kasus, semua sudah tertangani dengan baik. Dari seluruh kejadian, korban bencana telah mendapat bantuan sosial (bansos) yang diserahkan oleh Bupati Gianyar secara langsung atau oleh BPBD Gianyar. Jumlah penerima bansos akibat bencana sebanyak 27 orang. Nilai bansos bervariasi dari Rp 10 juta hingga Rp 50 juta. “Bansos yang telah disalurkan sebesar Rp 500 juta, anggarannya dari APBD Gianyar,” jelas Gusti Ngurah Dibya.
Sekalipun keseluruhan bencana tertangani dengan baik, tetapi sejumlah peralatan perlu peremajaan. Mesin potong (chainsaw) sebanyak 12 unit, semuanya masih berfungsi, namun membutuhkan biaya perawatan. Satu unit excavator masih layak pakai, namun membutuhkan biaya perawatan tinggi. Personel BPBD sebanyak 40 anggota, terdiri dari 10 anggota sebagai tim pemangkasan, 20 personel cadangan di luar rim reaksi cepat (TRC), dan 23 personel Balawista. *nvi
Gusti Ngurah Dibya mengatakan, dari 195 kasus, semua sudah tertangani dengan baik. Dari seluruh kejadian, korban bencana telah mendapat bantuan sosial (bansos) yang diserahkan oleh Bupati Gianyar secara langsung atau oleh BPBD Gianyar. Jumlah penerima bansos akibat bencana sebanyak 27 orang. Nilai bansos bervariasi dari Rp 10 juta hingga Rp 50 juta. “Bansos yang telah disalurkan sebesar Rp 500 juta, anggarannya dari APBD Gianyar,” jelas Gusti Ngurah Dibya.
Sekalipun keseluruhan bencana tertangani dengan baik, tetapi sejumlah peralatan perlu peremajaan. Mesin potong (chainsaw) sebanyak 12 unit, semuanya masih berfungsi, namun membutuhkan biaya perawatan. Satu unit excavator masih layak pakai, namun membutuhkan biaya perawatan tinggi. Personel BPBD sebanyak 40 anggota, terdiri dari 10 anggota sebagai tim pemangkasan, 20 personel cadangan di luar rim reaksi cepat (TRC), dan 23 personel Balawista. *nvi
Komentar