nusabali

Cuaca Ekstrem, Wisatawan Pantai Kuta Menurun Drastis

  • www.nusabali.com-cuaca-ekstrem-wisatawan-pantai-kuta-menurun-drastis

MANGUPURA, NusaBali.com – Cuaca ekstrem yang melanda Bali dalam sepekan terakhir, mulai angin kencang, hujan deras, hingga menyebabkan gelombang laut yang tinggi, memberikan dampak bagi peningkatan kunjungan wisatawan di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

Ketua Satgas Pantai Desa Adat Kuta, Wayan Sirna membeberkan tingkat kunjungan wisatawan ke Pantai Kuta terpantau menurun sejak Jumat (24/12/2022) lalu.

“Untuk tingkat kunjungan jujur saja kemarin karena sempat cuaca ekstrem sekali, kunjungan sangat menurun sekali, bahkan tidak ada pengunjung selama dua hari dan para pedagang di sini pun tutup selama dua hari,” ujar Ketua Satgas Pantai Desa Adat Kuta, Wayan Sirna, Selasa (27/12/2022) siang.

Ia membeberkan, sebelum adanya cuaca ekstrem, tingkat kunjungan yang didominasi oleh wisatawan domestik dan ada pula wisatawan asing dari Australia mencapai 3.000 sampai 4.000 pengunjung setiap harinya. 

“Sebelum cuaca ekstrem tingkat pengunjung luar biasa sekitar 3.000 hingga 4.000an orang. Saat ini sudah mulai ada pengunjung tetapi kita tidak bisa prediksi angka pastinya mungkin sekitar 800 pengunjung dan dari para pedagang sudah mulai ada beberapa yang buka. Semoga menjelang sore hari tingkat kunjungan semakin ramai,” jelasnya, Selasa siang.

Sementara itu, karena gelombang ombak masih terpantau cukup tinggi, Wayan Sirna mengimbau kepada para wisatawan yang ingin melakukan aktivitas di pantai sementara waktu untuk tidak melakukan aktivitas tersebut seperti mandi, surfing, ataupun bermain air dekat dengan bibir pantai. 

“Anginnya sudah mulai agak keras dan ombak juga kurang bersahabat itu pun bagi wisatawan yang mandi. Kita himbau supaya tidak melakukan aktivitas di air, para pedagang pun demikian. Artinya pedagang agar bisa juga menyampaikan hal ini kepada para wisatawan dan sudah kita informasikan seperti itu,” tuturnya.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya telah bekerjsama dengan Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) untuk memasang bendera atau rambu-rambu di sejumlah titik agar para pengunjung sementara waktu tidak melakukan aktivitas di pantai. 

Untuk memaksimalkan pekerjaan, ia mengerahkan 15 balawista untuk berjaga di sepanjang pantai Kuta sejak pukul 07.30 sampai 19.00 Wita. Mereka juga dikerahkan untuk memasang bendera merah yang dipasang pada batang kayu dan tertancap di pinggir Pantai Kuta.

Bendera merah ini menandakan kondisi yang berbahaya atau perairan tersebut berisiko. Simbol ini mengharuskan pengunjung harus tinggal sangat dekat di bibir pantai dan siap meninggalkan area dengan cepat bila kondisi telah berbahaya.

“Bendera merah dipasang kan artinya air laut atau gelombang air laut sedang keras sekali, artinya sangat membahayakan (itu hanya peringatan saja). Itu juga sudah dipantau terus oleh balawistanya,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, salah satu pedagang di Pantai Kuta yakni Pegawai Lapak Jimmy’s Bar, Putu Ari menjelaskan saat cuaca ekstrem beberapa hari lalu pihaknya tidak bisa bekerja karena gelombang tinggi dan angin kencang.

“Sehingga kami tidak bisa kerja selama dua hari. Namun lapak saya kebetulan aman tidak tertiup angin, hanya saja ada sampah ranting dan sampah plastik. Saat ini sudah berjualan kembali karena cuaca sudah sedikit normal, hanya saja gelombang agak tinggi sedikit karena pasirnya terkikis,” ujarnya.

Sependapat dengan hal tersebut, nasib yang sama juga menimpa Muhammad Alfin Maulana, Pegawai Lapak Penjual Kelapa Muda yang tidak dapat berjualan selama dua hari dan terpaksa ke lapaknya hanya memantau kondisi saja.

“Kalau lapaknya tidak buka sementara karena cuaca ekstrem tetapi tetap datang ke lapak untuk lihat situasi. Kalau ramai bisa terjual 15 sampai 16 kelapa muda. Namun jika cuaca hujan atau mendung yang terjual kadang-kadang 5 kelapa atau bahkan tidak terjual sama sekali. Harganya untuk wisatawan asing itu Rp 40.000, jika wisatawan lokal Rp 30.000. Saat ini saya pasrah saja dengan keadaan tetapi semoga setelah ini semakin ramai pengunjung,” tuturnya, *ris




Komentar