nusabali

Nataru, Harga Bahan Pokok Melonjak

  • www.nusabali.com-nataru-harga-bahan-pokok-melonjak

Komoditas yang sempat stabil merangkak naik menjelang Nataru dan dilanjutkan datangnya Hari Raya Galungan dan Kuningan.

SINGARAJA, NusaBali

Harga sejumlah bahan pokok di Kabupaten Buleleng mengalami kenaikan menyongsong periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) hingga Hari Raya Galungan dan Kuningan di minggu pertama bulan Januari 2023. Kenaikan harga ini didiga buntut permintaan tinggi karena hari raya dan momen pergantian tahun. Meski mengalami kenaikan, namun ketersediaan sejumlah komoditas pangan itu dipastikan aman.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Perikanan (DKPP) Buleleng, Gede Putra Aryana mengatakan, pihaknya selama ini rutin memantau perkembangan harga komoditas pangan di pasar-pasar tradisional Buleleng. Hasil pantauan, ada sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan, di antaranya telur ayam ras, cabai, dan daging ayam.

Untuk harga telur ayam ras besar saat ini mengalami kenaikan pedagang dengan harga Rp 55 ribu per kerat dari sebelumnya sekitar Rp 40 ribu. Lalu barga cabai rawit saat ini mencapai Rp 38 ribu dari sebelumnya Rp 20 ribu pada awa bulan Desember.  Sementara, untuk daging ayam campur dijual dengan harga Rp 40 ribu per kilogram dari Rp 35 ribu.

Aryana menyebut, untuk kenaikan telur ayam dan daging ayam diduga dikarenakan tingginya harga pakan ayam. Kenaikan ini, juga diduga dipengaruhi oleh cuaca buruk yang terjadi belakangan ini yang mempengaruhi pengiriman pakan dari luar Bali. Selain itu, juga dipengaruhi dengan Covid-19, di mana peternak belum berani menambah ayam petelur.

"Peternak yang biasa memiliki indukan 4.500 ekor karena Covid-19 dikurangi 1.500. Peternak belum menambah jumlah indukan karena mengira situasi ekonomi masih belum sepenuhnya pulih. Di sisi lain saat ini permintaan tinggi dan daya beli masyarakat sudah kembali," ujar Aryana, Senin (26/12).

"Kemudian harga pakan ayam yang naik juga menyebabkan harga daging ayam dan telur ayam ikut naik. Lalu ada cuaca ekstrem menyebabkan gelombang tinggi, jadi logistik pakan mungkin terhambat dan berimbas pada kenaikan harga. Pakan kita masih ambil dari Jawa Timur, pabriknya di sini belum ada," imbuh dia.

Kata Aryana, sejatinya pada awal Desember 2022, harga tiga komoditas pangan tersebut sudah stabil. Namun, menjelang Natal dan Tahun Baru komoditas pangan tersebut mengalami kenaikan. Kenaikan harga ini diperkirakan masih akan terus berlangsung hingga Hari Raya Galungan dan Kuningan pada Januari nanti.

"Kenaikan harga ini kemungkinan akan masih terjadi sampai Hari Raya Galungan dan Kuningan karena banyaknya upacara keagamaan sehingga permintaan kebutuhan pokok masih tinggi. Namun kami pastikan ketersediaan bahan pangan secara umum masih mencukupi dan tidak ditemukan kelangkaan komoditas," jelasnya.

Untuk terus menstabilakan harga di pasar, Satgas Ketahanan Pangan terus meningkatkan operasi pasar. Selain itu, melalui dua Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Swatantra dan Perumda Arga Nayottama, juga memberikan subsidi. "Kami rutin melakukan operasi pasar. Kemudian dengan subsidi dari Perumda, tidak cari keuntungan, bahan pokok dibeli di peternak atau petani tetap dijual dengan harga sama," tutup dia. *mz

Komentar